Page 21 - MAJALAH 220
P. 21

ANGG ARAN






            Daya Alam. Adapun DBH Sumber
            Daya Alam terdiri dari kehutanan;
            mineral dan batu bara; minyak bumi   Apakah patut, di tengah
            dan gas bumi; panas bumi; dan
            perikanan.                          situasi kita akan menghadapi
               Selain DBH yang telah tertera,   ekonomi global yang sulit,
            pemerintah juga dapat menetapkan    yang efeknya tentu akan
            jenis DBH lainnya. Dalam hal ini
            yang telah dirumuskan dan akan      berdampak pada ekonomi
            segera diaplikasikan adalah DBH     domestik lantas kita
            perkebunan sawit.                   memikirkan subsidi untuk
               “Nah, sekarang saya tanya untuk
            Jawa Barat yang tidak punya Migas,   rumah tangga mampu?
            tidak punya sawit, tidak punya
            batu-bara segala macam lalu dapat
            apa?” tanya Agun. Tak muluk-muluk,   Dolfie O.F.P.
            permintaan Agun ini disampaikannya   Wakil Ketua Komisi XI DPR RI
            mewakili banyak daerah perkebunan                                                      FOTO: MUNCHEN/NR
            non sawit. Menurutnya, hasil kebun
            dan sawah dari daerah-daerah         Setali tiga uang, Wakil       formula baku. Sehingga, jika
            tersebut secara tak langsung ikut   Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie   berlandaskan pada kepentingan
            mengendalikan inflasi dan menekan   O.F.P juga meminta Kemenkeu    nasional dan pertumbuhan sekaligus
            impor dengan mengisi konsumsi     mempertimbangkan pemberian       pembangunan ekonomi daerah,
            dalam negeri                      insentif bagi daerah-daerah non   maka seharusnya pemberian insentif
               “Saya enggak minta bagian      penghasil sawit. Catatan tersebut   tersebut bisa diupayakan.
            DBH. Harusnya ada mata anggaran   disampaikan kepada Menteri          Diketahui pemerintah telah
            tersendiri bagi daerah yang juga   Keuangan di Gedung Nusantara    mengeluarkan kebijakan insentif
            berkontribusi secara nasional.    I, Senayan, Jakarta, pertengahan   perpajakan untuk Kendaraan
            You okelah penghasil tambang      April lalu membahas realisasi    Bermotor Listrik Berbasis Baterai
            memberikan rezeki pendapatan      DBH Sawit. Bedanya, politisi PDI   (KBLBB) melalui berbagai kebijakan,
            (negara). Tapi apakah daerah Saya   Perjuangan itu meminta Kemenkeu   antara lain tax holiday 20 tahun,
            yang perkebunan, penghasil kelapa,   mengalokasikan insentif tersebut   super dedaction hingga 300
            penghasil padi penghasil bahan agar   melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)   persen atas biaya penelitian dan
            orang bisa makan lantas enggak    Fisik.                           pengembangan pembangkit tenaga
            ada apresiasi. Padahal, itu menekan   “Ada daerah kita yang        listrik, baterai, dan alat kelistrikan,
            impor mengendalikan inflasi, mengisi   karakteristiknya itu mempunyai   pembebasan PPN atas bahan baku
            konsumsi dalam negeri,” lanjutnya.   hutan-hutan lindung, punya    pembuatan baterai, pembebasan
               Menutup pernyataannya, Agun    lahan-lahan produktif, punya cagar   PPN atas impor barang modal
            menyampaikan bahwa insentif       alam, cagar budaya. Karena tidak   berupa mesin dan peralatan pabrik
            yang diberikan tak melulu berupa   mendapatkan insentif (melalui   untuk industri KBLBB.
            dana segar namun bisa dalam       DBH maka), berlomba-lomba           Perbedaan tarif PPnBM untuk
            bentuk subsidi pupuk, bantuan     mengalihkannya (pindah) ke sawit   KBLBB sebesar 0 persen sedangkan
            alat dan mesin pertanian dan      karena di sini ada insentif. Saya   yang BBM berkisar 15-70 persen.
            perkebunan, lumbung padi, hingga   harap kebijakan (pemberian insentif   Sementara bea masuk impor
            pembangunan industri hilirisasi hasil   untuk daerah non penghasil sawit)   mobil incompletely knocked down
            pertanian dan perkebunan oleh     ini disertai dengan memperkuat   maupun completely knocked down
            pemerintah. Akan tetapi, Komisi   kebijakan DAK Fisik,” ungkap     sebesar 0 persen. Pengurangan bea
            XI memberikan catatan kepada      anggota Badan Anggaran itu.      balik nama kendaraan bermotor
            Kementerian Keuangan (Kemenkeu)      Anggota Dewan Dapil Jawa      hingga 90 persen. Jika ditotal
            untuk turut pula mempertimbangkan   Tengah IV tersebut menyampaikan   keseluruhan insentif perpajakan ini
            agar tetap memberikan insentif    bahwa melalui DAK, transfer daerah   mencapai 32 persen dari harga jual
            bagi daerah-daerah yang bukan     dapat dialokasikan berdasarkan   mobil listrik dan 18 persen dari motor
            penghasil non sawit.              kebijakan bukan berdasarkan      listrik.    uc/mh



                                                                          TH. 2023      EDISI 220     PARLEMENTARIA        21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26