Page 13 - MAJALAH 195
P. 13
LAPORAN UTAMA
menyalahkan keadaan, Herman saat
ini mengajak seluruh pihak dapat
mendukung dan berkontribusi aktif
dalam terbentuknya lembaga pangan UNTUK LEBIH MEMUDAHKAN,
nasional tersebut. SEBAIKNYA DIBENTUK
Jika diurai, DPR telah mendorong
pemerintah untuk meningkatkan TIM. KALAU MEMANG ADA
kembali eksistensi Bulog menjadi PERSETUJUAN UNTUK
lembaga pangan nasional yang sempat MEMBENTUK INI, SAYA KIRA
dikerdilkan pada masa krisis ekonomi
1998 melanda. Herman mengatakan DIBENTUK TIM YANG SALAH SATU
apabila diberi peran, Bulog bisa TUGASNYA ADALAH MEMBUAT
menangani berbagai sektor (pangan), RENCANA NERACA KOMODITAS
namun, secara keorganisasian bisa
fleksibel untu mengakomodir berbagai
kebutuhan pangan secara nasional. Herman Khaeron. Foto: Azka/nvl
“Dikembalikan kepada Bulog di
masa orde baru yang sesungguhnya
ada nilai positifnya. Jadi kami ingin
mengembalikan eksistensi bulog, tetapi
amanah utama reformasi terhadap
birokrasi tidak boleh menyatukan
antara regulator dan operator, sehingga kita tidak perlu menambah lagi orang, BUMN yang memiliki keterkaitan
fungsi operator Bulog yang saat ini 4000 karyawan Bulog saat ini bisa juga terhadap urusan pangan yang dapat
ada sebagai Perum Bulog tetap ada,” bekerja sebagian untuk badan pangan,” saling bersinergi dengan baik,
terangnya. imbuhnya. sehingga dapat segera mewujudkan
Upaya selanjutnya yang menjadi Herman menegaskan, urusan pangan pembentukan lembaga pangan yang
gagasan yakni memanfaatkan aset-aset tidak boleh menjadi desentralistik. efektif.
Bulog yang sedemikian besar karena Pangan harus dibentuk secara “Untuk lebih memudahkan,
berkapasitas nasional. Dengan kerugian sentralistik. Sebab, semua wilayah sebaiknya dibentuk tim. Kalau
yang dialami Bulog selama bertahun- memiliki hasil komoditas yang berbeda- memang ada persetujuan untuk
tahun untuk memelihara asetnya, beda. Sehingga diharapkan dengan membentuk ini, saya kira dibentuk
Herman menyatakan pemerintah bisa bersifat sentralistik, masing-masing tim yang salah satu tugasnya adalah
memanfaatkannya dengan membentuk daerah dapat saling mendistribusikan membuat rencana neraca komoditas.
Badan Pangan yang tidak merusak hasil komoditas keunggulan agar Bukan hanya pangan, tapi komoditas.
konstruksi fiskal negara dengan tercipta keseimbangan di tiap daerah. Karena kalau berbicara pangan
memaksimalkan aset yang dimiliki “Oleh karenanya dulu pemikiran mungkin hanya terbatas terhadap
Bulog. bahwa rezim terhadap pangan ini harus pangan strategis. Tapi kalau bicara
“Karena infrastrukturnya begitu sentralistik. Oleh karenanya lembaga komoditas ini bisa lebih mencakup
komplit, pemikiran kami pembentukan ini harus tersruktur ada di provinsi ada seluruhnya, lebih lebar,” urainya.
badan ini tidak akan mengganggu di tingkat kabupaten. Sudah cocoklah DPR pun telah mengembalikan
terhadap fiskal negara. Karena dengan merekonstruksi bulog menjadi bolanya kepada pemerintah. Hal
kantornya sudah ada, bagian dari struktur kelembagaan ini. itu terpantau dari hasil kesimpulan
Oleh karenanya supaya Karena ada badan ketahanan pangan di rapat antara Baleg DPR dengan
lebih strategis, akan kementerian pertanian,maka digabung pemerintah pada Senin (15/3) yang
digabungkan dari posisi ini menjadi regulator lembaga ini,” lalu. Yang terpenting niatnya adalah
yang sekarang di jelasnya. untuk memperbaiki sistem ke depan
Bulog ada, digabung Pada intinya, Politisi dapil Jawa supaya terwujud lembaga yang bisa
pada badan Barat VIII ini berharap, upaya mengintegrasikan seluruh sektor terkait
ketahanan pangan pembentukan lembaga ini tidak keluar dengan sektor pangan sehingga dapat
di Kementerian dari nilai filosofisnya. Oleh karena terwujud kedaulatan pangan yang
Pertanian. itu perlu segera dibuat tim pada tiap menjadi cita-cita para pendiri bangsa di
Kalau itu ada, kementerian dan lembaga, serta masa lalu. l er
TH. 2021 EDISI 195 PARLEMENTARIA 13