Page 58 - MAJALAH 93
P. 58
foto:internet/berita.plasa.msn.com
ATC (Air Traffic Control)
daerah pegunungan lebih berbaha- tuk Grid MORA untuk Safetynya ke- tersendiri.
ya dari pada kalau pesawat terbang tinggian obstacle ditambah 1000 kaki Kalau kita mau terbang Visual
melintasi pantai ? atau pada mountain area ketinggian Flight Rules dan harus kondisinya me-
Memang kalau kita terbang di mountain safety nya ditambah 2000 mang betul betul visual condition,
daerah obstacle tidak tinggi atau di kaki, yang lebih gampang diingat un- jarak pandang ke depan misalnya 5
daerah pantai memang lebih enak, tuk enroute dalam penerbangan IFR km dibawah 10.000 kaki pada permu-
dan apabila kita akan terbang di dae- (Instrument Flight Rules) untuk safety kaan laut dan tetap untuk obstacle
rah pegunungan harus sangat taat nya mengenai obstacle , yaitu ke- safetynya ditambah 1000 kaki, juga
pada peraturan yang ada misalnya tinggian obstacle ditambah 1000 kaki untuk visual condition pilot bertang-
apabila kita terbang dengan kon- dan untuk mountain area safetynya gung jawab apabila ada traffic dan
disi IFR (Instrument Flight Rules) , ditambah 2000 kaki, juga pilot harus dapat menghindari traffic tersebut
pesawat sebelum mengudara diberi memperhatikan dengan benar altime- dengan safe. Jika dasar-dasar itu di-
transponder code oleh pihak bandara ter setting di cockpit , dan apabila pe- jadikan pegangan, saya rasa tidak ada
yang berwenang memberikan clear- sawat dalam kondisi IFR dan pesawat masalah.
ance untuk penerbangan dan posisi kondisinya dipandu oleh radar (Radar Lain dari pada itu sangat baik
pesawat setelah mengudara pihak Air Vector) dan dilakukan oleh pihak ATC untuk dijalankan oleh Pilot yaitu
Trafic Control dapat melihat pesawat (Air Traffic Control) maka procedure memperhatikan dalam istilah “Ste-
tersebut pada radar yang ada pada Minimum Vectoring Altitudes harus rile Cockpit Rules”, dan ini diterapkan
trafic control dan untuk pilot sendiri diberlakukan oleh pihak ATC, dan atau dijalankan waktu Critical Phase
setelah pesawat mengudara untuk untuk take off dan approach lan- Of Flight yaitu diwaktu dimana pe-
mengetahui obstacle dapat dilihat ding untuk IFR flight ada procedure sawat diground waktu Taxy, Take
pada obstacle derpature procedure
dan information ini dapat dilihat foto:internet
pada airport chart dan juga apabila
pesawat terbang masih pada radius
25 NM dihitung dari Navigation Aid
yang berada disuatu airport kita bisa
melihat pada MSA (Minimum Safe
Altitude) dan untuk safety nya adalah
ketinggian obstacle akan ditambah
1000 kaki, dan setelah diluar radius
MSA, kita dapat melihat pada Jeppe-
sen Route Chart yaitu MEA (Minimum
Enroute Altitudes) atau MORA (Mini-
mum off Route Altitude) dan apabila
kita terbang diluar airways route kita
bisa melihat pada Grid MORA (Grid ATC (Air Traffic Control)
Minimum Off Route Altitude), dan un-
| PARLEMENTARIA | Edisi 93 TH. XLII, 2012 |
| PARLEMENTARIA | Edisi 93 TH. XLII, 2012 | | PARLEMENTARIA | Edisi 93 TH. XLII, 2012 |