Page 13 - Stabilitas Edisi 201 Tahun 2023
P. 13
tidak dapat bertahan lama. Kondisi
perbaikan ekonomi seperti tidak stabil
di tengan ancaman baru dari geopolitik
dan ancaman laten lain yang tidak juga
berkurang. Kenaikan suku bunga di
negara-negara penggerak utama dunia
mungkin tidak lagi meningkat pesat,
namun sepertinya tidak akan turun
secara signifikan. Lihat saja The Federal
Reserve dan Bank Sentral Eropa yang
mempertahankan suku bunga tetap stabil
sepanjang November, dan diikuti juga
oleh Bank of England.
Indonesia tampaknya juga diliputi
oleh kehati-hatian dalam menyikapi
kondisi ketidakpastian tersebut. Memang
pada Oktober lalu Bank Indonesia
memperlihatkan mode melawan tren
ketika menaikkan bunga 7 Day Repo
Reverse Rate pertama kalinya di
sepanjang 2023. Meski begitu, langkah
yang dimaksudkan untuk front loading
itu tidak dilanjutkan dan memilih untuk Aida S Budiman
menahan BI-7DRR Rate di posisi 6
persen. Kami menyebutnya
Deputi Gubernur BI Aida S Budiman
mengatakan, saat ini perekonomian sebagai higher for
di seluruh negara di dunia termasuk longer fenomena.
Indonesia menghadapi tantangan
etidakpastian memang ketidakpastian yang semakin tinggi. Yang kemudian
semakin membingungkan. Setidaknya ada lima unsur ketidakpastian fenomena ini diikuti
Setahun yang lalu, semua yang menjadi concern otoritas moneter.
Kpihak yang menjadi bagian Pertama adalah di sisi perekonomian oleh hal yang baru
dari kegiatan ekonomi di seluruh dunia masyarakat serta rumah tangga dan yaitu untuk unsur
sepakat bahwa kenaikan suku bunga kemudian disertai dengan divergensi
moneter yang tengah berlangsung akan pertumbuhan antar negara yang semakin yang keempat,
segera menyebabkan resesi global. lebar di mana terjadi
Namun menjelang akhir tahun 2023 ini, Kedua adalah ketidakpastian di
bahkan mereka yang memprediksi hal sisi eskalasi geopolitik yang kemudian peningkatan pada
tersebut akan kebingungan. mendorong harga energi dan pangan yield dengan tenor
Pada kuartal ketiga lalu, meningkat sehingga mengakibatkan
perekonomian AS terlihat bisa inflasi global tetap tinggi. Ketiga, adalah jangka panjang.
melepaskan diri dari masalah yang suku bunga kebijakan negara maju yang
membelenggunya sejak awal tahun bertahan tinggi. “Kami menyebutnya
2023, bahkan tumbuh dengan kecepatan sebagai higher for longer fenomena. Yang
yang menakjubkan sebesar 4,9 persen. kemudian fenomena ini diikuti oleh
Di seluruh dunia, inflasi menurun, hal yang baru yaitu untuk unsur yang
tingkat pengangguran sebagian besar keempat, di mana terjadi peningkatan
tetap rendah, dan bank sentral besar pada yield dengan tenor jangka
mungkin telah menghentikan pengetatan panjang khususnya untuk keperluan
moneternya. pembiayaan, sehingga kalau kita lihat
Namun sayangnya, keceriaan ini dari komponen yield tersebut, yang naik
www.stabilitas.id Edisi 201 / 2023 / Th.XVIII 13