Page 14 - Stabilitas Edisi 201 Tahun 2023
P. 14
Sinergi kebijakan
moneter dan kebijakan adalah sistem premi jangka panjangnya,” menjaga stabilitas atau disebut dengan
fiskal dilakukan dengan kata Aida, pada acara Indonesia Risk pro-stability. Sementara dua kebijakan
memperkuat Tim Management Outlook (IRMO) 2024 yang lainnya yaitu kebijakan makroprudensial
Pengendalian Inflasi Pusat diselenggarakan Majalah Stabilitas-LPPI, dan kebijakan sistem pembayaran akan
dan Daerah (TPIP dan akhir Oktober lalu. menjadi bagian untuk menjaga akselerasi
TPID), Gerakan Nasional Akibat berbagai macam pemulihan ekonomi nasional.
Pengendalian Inflasi ketidakpastian tersebut menimbulkan Sementara itu, dalam Pertemuan
Pangan (GNPIP) di berbagai unsur yang kelima yaitu mendorong Tahunan BI yang digelar akhir
pembalikan arus modal dari emergency
November, regulator mengungkapkan
daerah. market ke negara maju. Hal Ini juga bahwa ketidakpastian global yang makin
disertai oleh kondisi di mana dollar AS intensif akan makin meneguhkan praktik
meningkat tajam terhadap berbagai bauran kebijakan (policy mix) yang
macam mata uang di dunia. Dengan selama ini sudah dilakukan.
ketidakpastian yang semakin tinggi “Dalam hal ini kebijakan moneter
tersebut maka diperlukan penguatan pro-stability akan ditempuh dengan
respon kebijakan untuk memitigasi kebijakan suku bunga Bank Indonesia
dampak negatif perambatan global terus diarahkan secara forward looking
terhadap pertahanan ekonomi domestik dan pre-emptive untuk mencapai sasaran
di negara-negara termasuk Indonesia. inflasi yang ditetapkan Pemerintah,
Bank Indonesia, kata Aida, juga akan yaitu 2,5±1 persen pada 2024 dan
terus mengoptimalkan bauran kebijakan 2025,” kata Perry Warjiyo, Gubernur
dengan tiga kebijakan utama yang BI pada pertemuan itu. Dengan tingkat
jadi acuan. Pertama adalah kebijakan inflasi tersebut, BI memperkirakan
moneter tetap difokuskan untuk pertumbuhan ekonomi nasional berada
14 Edisi 201 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id