Page 49 - Stabilitas Edisi 201 Tahun 2023
P. 49
menyalurkan pembiayaan BNPL untuk
memperbaiki dan penguatan proses
underwriting.
“Penguatan proses underwriting
oleh para multifinance penyedia BNPL
utamanya untuk lebih memperhatikan
sejumlah aspek. Di antaranya meliputi
aspek manajemen risiko, tata kelola
perusahaan yang baik, dan manajemen
risiko teknologi informasi yang baik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku,”
jelas Agusman.
Sanksi kepada Akulaku agar
perusahaan itu memperbaiki proses
bisnis penyaluran pembiayaan paylater-
nya yang meliputi manajemen risiko,
tata kelola perusahaan yang baik, dan
manajemen risiko teknologi informasi
sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku.
Agusman menyampaikan OJK akan
mencabut sanksi PKUT apabila Akulaku
Finance melaksanakan seluruh komitmen
action plan, termasuk pemenuhan
seluruh rekomendasi pemeriksaan, sesuai
jangka waktu yang ditetapkan.
Deputi Komisioner Pengawas
Lembaga Pembiayaan, PMV, LKM,
dan LJK Lainnya, Bambang Budiawan
menambahkan, dengan adanya PKUT Adapun Akulaku Finance mencatat Peluang memaksimalkan
ini, Akulaku dilarang melakukan kinerja yang cukup gemilang pada akhir layanan paylater oleh
penyaluran pembiayaan baik kepada tahun lalu karena berkah dari pandemi bank dihadapkan pada
debitur yang telah ada (exsisting) maupun Covid-19. Akulaku mencatat laba tahun tantangan bahwa hal itu
debitur baru dengan skema BNPL atau berjalan di tahun 2022 sebesar Rp204,04 akan menjadi ganjalan
pembiayaan serupa. Larangan juga miliar, meningkat dari realisasi akhir pada pembiayaan lain
termasuk penyaluran yang dilakukan 2021 yang mencapai Rp51,44 miliar. karena hal itu sudah
melalui skema channeling maupun joint Pertumbuhan laba tersebut didorong masuk SLIK.
financing. oleh kenaikan pendapatan perusahaan
Presiden Direktur PT Akulaku dari pembiayaan konsumen. Perusahaan
Finance Indonesia, Efrinal Sinaga mencatat pendapatan dari pembiayaan
mengatakan, pihaknya sedang berupaya konsumen mencapai Rp830,39 miliar
agar layanan dapat berjalan dalam pada 2022, meskipun menurun 9,84 2022, sedangkan pada 2021 hanya
waktu yang segera. “Kami berharap persen dari akhir 2021 yang mencapai mencapai Rp900,31 miliar. Nilai tersebut
dalam waktu dekat dan secepatnya bisa Rp921,05 miliar. Selain itu, pendapatan mengalami peningkatan sebesar 15,5
beroperasi kembali,” kata dia. lain-lain perusahaan tampak mengalami persen.
Saat ini, Akulaku sedang peningkatan drastis sebesar 2.003 persen Sementara itu, total aset yang dimiliki
menyempurnakan bisnis BNPL tersebut. menjadi Rp436,57 miliar pada 2022 dari perusahaan menurun sepanjang 2022.
Ke depannya, Akulaku akan memenuhi Rp20,75 miliar pada 2021. Tercatat, aset perusahaan di tahun
segala ketentuan yang diatur oleh OJK. Hanya saja, kinerja ciamik tersebut tersebut sebesar Rp 1,14 triliun dari
“Kami mengutamakan bisnis kami harus tertahan dengan meningkatnya sebelumnya yang mencapai Rp1,36
dijalankan dalam kerangka hukum dan beban yang harus dibayarkan triliun pada 2021 atau turun sebesar
kepatuhan,” imbuh dia. perusahaan menjadi Rp1,04 triliun pada 16,17 persen.*
www.stabilitas.id Edisi 201 / 2023 / Th.XVIII 49