Page 45 - Stabilitas Edisi 201 Tahun 2023
P. 45

momentum pertumbuhan ini. Otoritas
          terus menciptakan ekosistem baru
          yang bisa mendukung pembiayaan
          syariah. Salah satu yang dilakukan
          yakni meningkatkan inklusi keuangan
          syariah di komunitas santri melalui
          forum edukasi dan temu bisnis, sekaligus
          mendorong para santri menjadi pelaku
          bisnis atau santripreneur berbasis
          syariah.
            Langkah itu dilakukan dalam
          rangka Road to Puncak Bulan Inklusi
          Keuangan (BIK) 2023 dan Hari Santri.
          Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga
          Pembiayaan, Perusahaan Modal
          Ventura, Lembaga Keuangan Mikro,
          dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
          OJK, Agusman mengungkapkan OJK
          memandang penting untuk merancang
          sebuah program peningkatan literasi dan
          inklusi keuangan syariah terutama untuk
          santri, alumni santri, dan mahasiswa         BSI juga terus melakukan akselerasi,
          (santripreneur).
            “Kami berharap melalui kegiatan            mix and match bisnis sesuai prinsip
          ini akan melahirkan lebih banyak             syariah dan berkelanjutan dalam
          entrepreneur santri untuk dapat              pengembangan ekosistem halal
          mengoptimalkan potensi besar Indonesia
          dalam mengembangkan keuangan                 di Indonesia.
          syariah,” kata Agusman.
            Agusman menyampaikan bahwa
          Indonesia sebagai negara dengan              Hery Gunardi, Direktur Utama BSI
          penduduk Muslim terbesar di
          dunia memiliki potensi besar untuk
          pengembangan keuangan syariah.
          Berbagai cara harus dilakukan agar   Lebih lanjut, edukasi dan literasi   dan Penguatan Perbankan Syariah
          keuangan syariah semakin banyak   keuangan syariah juga penting untuk   (RP3SI) 2023-2027, dia mengatakan
          dimanfaatkan untuk kepentingan    terus ditingkatkan agar pemahaman   ada satu bank syariah hasil konversi
          pengembangan ekonomi dan          masyarakat terhadap keuangan syariah   yang kinerjanya malah jeblok.
          kesejahteraan masyarakat. Dalam hal   semakin baik. Tingkat literasi keuangan   “Setelah dikonversi [menjadi syariah]
          ini, digitalisasi industri keuangan syariah   dan inklusi keuangan syariah hasil survei   pertumbuhan kredit dan DPK [dana
          merupakan sebuah kebijakan yang perlu   2022 masing-masing 9,14 persen dan   pihak ketiga] malah turun dibandingkan
          diimplementasikan untuk dapat terus   12,12 persen.                  sebelumnya [konvensional],” kata
          bersaing di era yang serba cepat dan   Akan tetapi, otoritas mewaspadai   Mahendra akhir Oktober lalu.
          mudah saat ini.                   kegagalan bank untuk mengantisipasi   Menurutnya, kinerja jeblok setelah
            “Pangsa pasar keuangan syariah   perubahan dan regulasi yang pada   konversi itu terjadi karena bank yang
          baru sekitar 10 persen dari keuangan   akhirnya menghasilkan dampak negatif.  menjalankan konversi hanya dilandaskan
          nasional. Ini perlu dukungan masyarakat   Pernyataan Ketua Dewan Komisioner   pada aspek formalitas dan status bank
          luas termasuk kaum santri untuk terus   Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra   itu sendiri. “Sementara, dalam aspek
          dikembangkan. Kita perlu memanfaatkan   Siregar bisa menjadi alarm tanda   pemanfaatan kesiapan dan kesungguhan
          digitalisasi yang bisa memudahkan akses   bahaya bahwa kebijakan strategis bank   dari sistem yang ada, manajemen yang
          keuangan, tapi dengan tetap menjaga   harus dilakukan hati-hati. Dalam acara   ada, ternyata belum betul-betul siap,”
          manajemen risiko,” kata Agusman.  Peluncuran Roadmap Pengembangan    ujar Mahendra.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 201 / 2023 / Th.XVIII  45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50