Page 40 - Stabilitas Edisi 201 Tahun 2023
P. 40

Agusman berharap dengan SEOJK
                                                                               terkait bunga dan penagihan tersebut
                                                                               industri fintech P2P lending tetap
                                                                               dapat tumbuh secara sehat dan baik.
                                                                               Per September 2023, OJK mencatat
                                                                               outstanding pembiayaan di industri
                                                                               fintech P2P lending terus melanjutkan
                                                                               peningkatan menjadi 14,28 persen year
                                                                               on year (yoy) dengan nominal sebesar
                                                                               Rp 55,7 triliun.
                                                                                  Sementara itu, tingkat risiko kredit
                                                                               macet secara agregat (TWP90) pinjol
                                                                               dalam kondisi terjaga dan terus membaik
                                                                               menjadi 2,82 persen pada September
                                                                               2023 jika dibandingkan dengan periode
                                                                               yang sama 2022 yang menyentuh 3,07
                                                                               persen.
                                                                                  Sementara itu Ketua Umum Asosiasi
                                                                               Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Ronald
                                                                               Yusuf Wijaya mengatakan bahwa
                                                                               sejatinya pengenaan manfaat ekonomi
          Padahal teman-teman di asosiasi                                      atau bunga pada praktik pinjol akan
          penyelenggaran yang resmi concern, ini                               membuat pelaku bisnis terpengaruh.
                                                                                  Meski industri fintech syariah tidak
          sudah cukup tipis marginnya. Terkesan                                terlalu terpengaruh terkait kebijakan
          besar ya, 0,4 persen per hari jadi kalau                             pembatasan bunga pinjol ini karena
                                                                               mereka tidak menetapkan bunga, namun,
          sebulan 12 persen, terkesan besar. Padahal                           para pelaku fintech merasa penurunan
          kan biaya akusisi juga besar.                                        ini akan memberatkan industri. “Padahal
                                                                               teman-teman di asosiasi penyelenggaran
                                                                               yang resmi konsern, ini sudah cukup tipis
           Ronald Yusuf Wijaya, Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah            marginnya. Terkesan besar ya, 0,4 persen
          Indonesia (AFSI)                                                     per hari jadi kalau sebulan 12 persen,
                                                                               terkesan besar. Padahal kan biaya
                                                                               akusisi juga besar, tanda tangan digital
          melakukan pinjol juga telah diatur. Hal   dan sebagainya,” kata Agusman.  juga besar. Jadi itu hal-hal yang harus
          ini untuk menjaga agar kinerja industri   OJK juga akan membatasi sumber   berimbang,” ungkap Ronald
          tetap bertumbuh baik. “Sudah diatur   pinjaman yang bisa diakses peminjam
          dalam melakukan penagihan baik yang   atau masyarakat. Peminjam hanya   Lindungi Konsumen
          dilakukan langsung oleh penyelenggara   dapat meminjam dana dari tiga platform   Andi Miftachul, analis di OJK
          maupun pihak lain yang ditunjuk,   pinjaman online (pinjol) saja. Hal ini   menjelaskan bahwa pembatasan
          memastikan tenaga penagihan harus   bertujuan supaya peminjam tidak   manfaat ekonomi juga dimaksudkan
          mematuhi etika penagihan,” kata dia.  menerapkan praktik gali lubang tutup   untuk melindungi perkembangan
            Adapun etika penagihan yang patut   lubang di pinjol sehingga berdampak   industri pinjol. Tingkat suku bunga
          ditaati oleh penyelenggara antara lain   sangat besar.               yang tinggi dapat merugikan pinjol
          penagihan tidak diperkenankan dengan   “Untuk memagari perilaku gali   karena justru lebih diminati oleh calon
          cara ancaman, mengintimidasi dan   lubang tutup lubang itu, hanya boleh   konsumen yang berisiko lebih tinggi.
          merendahkan Suku, Agama, Rasa, Antar   maksimal 3 platform yang kita harapkan   Kecenderungan adverse selection ini,
          Golongan (SARA).  Kemudian waktu   ke depan. Karena kalau platform-nya   antara lain, dibuktikan dalam penelitian
          penagihan dilakukan pada jam tertentu   makin banyak, dikasih kesempatan betul-  Cecchetti dan Schoenholtz (2020).
          atau tidak 24 jam. “Jadi kami batasi   betul terjadi itu gali lubang tutup lubang   Penelitian tersebut menjelaskan
          sampai jam 8 malam, boleh ditelepon   itu,” kata Agusman.            bahwa calon peminjam yang memang


         40   Edisi 201 / 2023 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45