Page 59 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 59

set kripto tampaknya secara
                   siklikal selalu menarik
                   perhatian ketika harganya
          Apada suatu waktu bisa
          terbang tinggi. Tetapi pada waktu
          lain, ia bisa saja terpuruk rendah dan
          mengagetkan banyak orang.
            Untuk tahun ini harganya kembali
          memancing atensi ketika diproyeksikan
          nilai transaksi aset digital itu berpeluang   LANGKAH OJK UNTUK
          menembus di atas Rp1.000 triliun, yang       MENGHADIRKAN
          didorong siklus empat tahunan. Sebagai
          informasi, pada 2021 nilai transaksi aset   REGULASI EXCHANGE
          kripto mencapai All Time High (ATH)       TRADE FUND (ETF)
          sebesar Rp859,45 triliun dan menyentuh        KRIPTO SANGAT
          Rp650,61 triliun pada tahun lalu.
            Kepala Badan Pengawas Perdagangan               POSITIF BAGI
          Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta   INDUSTRI INI. ETF BISA
          Karma Senjaya membenarkan kondisi
          itu. Menurut dia, jika melihat dari      MENJADI JEMBATAN
          siklus empat tahunan dari sisi bitcoin         BAGI INVESTOR
          maka pada 2025 nilai transaksi mampu
          menembus level tertinggi dan berpotensi   TRADISIONAL YANG             Oscar Darmawan,
          di atas Rp1.000 triliun.                     INGIN MASUK KE            CEO INDODAX
            Apalagi, 2025 dinilai Tirta menjadi
          tahun dengan fase baru yang teramat     ASET DIGITAL TANPA
          penting lantaran adanya peralihan      HARUS MENGHADAPI
          kewenangan, pengaturan, dan
          pengawasan aset kripto dari Bappebti   KOMPLEKSITAS TEKNIS
          kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).   DALAM PENYIMPANAN
          Namun, dalam rangka menjaga ekosistem
          menjadi lebih transparan, efektif, dan       DAN KEAMANAN
          nantinya berdampak positif terhadap              ASET KRIPTO.
          perekonomian maka perlu ada antisipasi
          terhadap tantangan yang muncul.
            Salah satu tantangan atau kendala
          yang bisa muncul adalah kemunculan   lebih beragam dan terjangkau bagi   dapat memperdagangkan aset kripto
          entitas ilegal dan aktivitas cybercrime   masyarakat.                dalam bentuk reksa dana yang terdaftar
          yang perlu diawasi lebih baik lagi di   Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi   di bursa efek, sehingga memberikan
          masa-masa mendatang. Upaya tersebut   Teknologi Sektor Keuangan, Aset   akses lebih mudah dan aman bagi
          perlu dilakukan melalui kerja keras   Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK,   berbagai kalangan investor.
          antara OJK, Bappebti, serta asosiasi   Hasan Fawzi, menargetkan penerapan   CEO INDODAX, Oscar Darmawan,
          blockchain dan pedagang aset kripto   ETF ini akan selesai pada 2025 dan   menyambut baik inisiatif OJK dalam
          Indonesia.                        memberikan kepastian hukum bagi    merancang regulasi ETF kripto ini.
            Otoritas tampaknya ingin        pelaku industri serta perlindungan bagi   “Langkah OJK untuk menghadirkan
          mengimbangi risiko-risiko dengan   investor.                         regulasi ETF kripto sangat positif bagi
          mitigasi yang mumpuni. Untuk         ETF berbasis kripto sendiri     industri ini. ETF bisa menjadi jembatan
          menghindari risiko kerugian yang masif   merupakan instrumen investasi yang   bagi investor tradisional yang ingin
          dari investor, otoritas mengaji penerapan   memungkinkan investor mendapatkan   masuk ke aset digital tanpa harus
          Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis   akses terhadap aset kripto tanpa   menghadapi kompleksitas teknis dalam
          aset kripto. Langkah ini bertujuan untuk   harus secara langsung membeli dan   penyimpanan dan keamanan aset kripto,”
          menyediakan instrumen investasi yang   menyimpannya. Dengan ETF, investor   kata dia.


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 213 / 2025 / Th.XX 59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64