Page 63 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 63

omentum bulan puasa
                      dan lebaran selalu
                      ditunggu, tidak hanya
          Mpelaku ekonomi
          namun juga regulator. Namun tahun
          ini, nampaknya hal itu hanya menjadi
          penanda bahwa tantangan ekonomi besar
          tengah siap menghadang.
            Ya, nilai tukar rupiah terhadap dollar
          AS menembus level psikologis Rp17.000      ESKALASI PERANG
          usai momentum Lebaran 2025. Sontak          DAGANG ANTARA
          banyak ekonomi yang menghubungkan
          dan mengingatkan lagi dengan krisis        AS DAN TIONGKOK
          moneter tahun 1998 ketika nilai tukar   MENJADI SALAH SATU
          rupiah juga menyentuh level yang sama.      RISIKO TERBESAR
            Faktor eksternal terkait kebijakan
          ekonomi dari pemerintahan Donald            DALAM EKONOMI.
          Trump disebut-sebut menjadi penyebab        DEWAN EKONOMI
          utama melorotnya nilai tukar rupiah.
          Tetapi, ekonom dan pengamat kebijakan       NASIONAL TELAH
          publik dari Universitas Pembangunan              MENYIAPKAN
          Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur
          Hidayat, menyebut depresiasi rupiah       SIMULASI DAMPAK              Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua
          hingga Rp17.261 per dollar AS, pada awal       KRISIS GLOBAL           Dewan Ekonomi Nasional (DEN)
          April, tidak hanya disebabkan faktor
          eksternal. “Ini bukan sekadar persoalan       DAN KEBIJAKAN
          global, tapi juga mencerminkan                PERDAGANGAN
          ketidaksiapan Bank Indonesia dan
          pemerintah dalam membangun                   INTERNASIONAL
          ketahanan ekonomi domestik yang tahan   TERHADAP EKONOMI
          banting,” ujar Hidayat dalam keterangan
          resminya.                                           NASIONAL.
            Dia menyoroti defisit transaksi
          berjalan Indonesia yang diprediksi
          membengkak di angka 1,18 persen
          dari Produk Domestik Bruto (PDB).
          Ketergantungan kronis terhadap
          impor di sektor ritel, manufaktur, dan
          energi dinilai sebagai penyebab utama,   buruk dibanding periode Idul Fitri tahun   berbanding terbalik dengan tren positif
          meski pemerintah telah berulang   sebelumnya. Menurut Direktur Celios,   tahun sebelumnya.
          kali diingatkan untuk mendorong   Nailul Huda, maraknya Pemutusan       Tak hanya itu, jumlah uang beredar
          industrialisasi dan diversifikasi energi.  Hubungan Kerja (PHK) menjadi   selama Ramadan dan Idul Fitri 2025
            Selain itu, bank sentral dinilai gagal   penyebab utama pelemahan konsumsi   juga menyusut. Tambahan Jumlah Uang
          mengantisipasi arus modal spekulatif.   rumah tangga. “Biasanya, Indeks   Beredar (JUB) tercatat hanya Rp114,37
          “Modal asing yang masuk bersifat   Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat   triliun, turun 16,5 persen dibandingkan
          jangka pendek dan mudah keluar ketika   di awal tahun. Tapi Januari dan Februari   Rp136,97 triliun pada periode yang sama
          sentimen global memburuk,” tambah   2025 menunjukkan tren sebaliknya,” ujar   tahun lalu.
          Hidayat.                          Huda, awal April.                     Kurs rupiah diprediksi bisa
            Lembaga ekonomi Center of          Penurunan juga tercermin dari   menyentuh Rp16.900 per dolar AS—lebih
          Economic and Law Studies (Celios)   Indeks Penjualan Riil (IPR), yang   lemah dibandingkan saat krisis moneter
          mencatat penurunan signifikan daya beli   turun dari 222 poin pada Desember   1998 maupun puncak pandemi Covid-19
          masyarakat pada awal 2025, bahkan lebih   2024 menjadi 211,5 di Januari 2025—  pada 2020. Faktor utama depresiasi


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 213 / 2025 / Th.XX 63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68