Page 45 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 45
Saat ini KPPU sedang menyelidiki
dugaan kartel terkait penetapan
batas atas suku bunga di industri
fintech lending pada 2018, di saat
marak aplikasi pinjol ilegal yang
menawarkan suku bunga sangat tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, OJK
menginstruksikan AFPI melakukan
pengaturan batas atas suku bunga
melalui code of conduct sebesar 0,8
persen per hari.
Batas atas suku bunga kembali
diturunkan menjadi maksimal 0,4
persen pada 2021, juga atas arahan OJK.
Selanjutnya, ketentuan batas atas suku
bunga ini diambil alih langsung oleh
OJK melalui SEOJK 19/SEOJK.06/2023
sebesar maksimal 0,3 persen (pinjaman
konsumtif) dan 0,1 persen (pinjaman
produktif).
Merujuk data OJK tercatat ada lebih
dari 3.000 pinjol ilegal di Indonesia Penetapan batas maksimum manfaat
di mana jumlah itu 30 kali lipat lebih
banyak dibandingkan dengan yang resmi ekonomi (suku bunga) tersebut ditujukan
yaitu sebanyak 97 perusahaan. demi memberikan pelindungan kepada
Meski banyak dikritik, namun masyarakat dari suku bunga tinggi sekaligus
Ketua Umum AFPI Entjik S Djafar
memperkirakan permintaan terhadap membedakan pinjaman online legal dengan
layanan pinjol terus meningkat pada yang ilegal.
2025. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti peningkatan
inklusi keuangan, pergeseran perilaku Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan,
konsumen, dan kebutuhan pinjaman Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan
untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK
(UMKM).
Entjik meyakini industri pinjol pada
tahun ini menemukan banyak peluang konvensional atau unbankable people ini kredit konsumen berisiko rendah, dan
untuk melaju. Untuk itu, diperlukan masih sangat besar. Di sini ada prospek menegakkan harga yang kompetitif di
strategi bisnis sekaligus transformasi pindar ke depan untuk memenuhi masing-masingnya.
teknologi yang berkelanjutan dari kebutuhan tersebut,” kata Entjik. Awal kemunculannya, sektor
platform pinjol. Meski begitu, temuan komisi anti fintech dipuji-puji karena mendobrak
Berdasarkan riset EY MSME Market monopoli dan oligopoli ini telah menjadi oligopoli perbankan. Namun dengan
Study and Policy Advocacy, total pengingat buat seluruh pemangku munculnya temuan KPPU ini dan jika
kebutuhan pembiayaan UMKM pada kepentingan bahwa pengaturan nanti terbukti, maka dapat menandai titik
2026 diproyeksikan mencapai Rp4.300 mandiri terkait batas suku bunga sudah balik, yang membuat para pelaku bisnis
triliun, sedangkan kemampuan supply memberikan dampak yang kurang bagus mempraktikkan apa yang dulu mereka
kredit hanya Rp1.900 triliun. bagi industri itu sendiri. dobrak. Dan tahun-tahun mendatang
Dengan demikian, akan ada credit Yang dibutuhkan Indonesia, menurut akan menguji apakah industri keuangan
gap sebesar Rp2.400 triliun dari lembaga para pengamat, adalah kerangka digital Indonesia dapat membuktikan
jasa keuangan konvensional. “Data regulasi yang lebih transparan dan diri bahwa mereka bisa menjadi pelaku
menyebutkan masyarakat yang tidak berjenjang —yang membedakan antara bisnis yang menjunjung persaingan
bisa dilayani oleh fasilitas pembiayaan pinjaman mikro berisiko tinggi dan sejati. *
www.stabilitas.id Edisi 218 / 2025 / Th.XXI 45

