Page 44 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 44

diminta mengevaluasi atau mencabut
                                                                               kebijakannya. Prioritasnya tetap harus
                                                                               konsumen. Dalam hal ini, Indonesia
                                                                               memerlukan ekosistem yang melindungi
                                                                               peminjam dari praktik pinjaman
                                                                               eksesif sambil menjaga kompetisi
                                                                               agar mendorong inovasi dan akses
                                                                               pembiayaan yang lebih luas. “Di sinilah
                                                                               pentingnya regulatory coherence antara
                                                                               otoritas sektor keuangan dan otoritas
                                                                               persaingan usaha,” ucapnya.
                                                                                  OJK sebelumnya sudah
                                                                               mengisyaratkan bahwa apa yang
                                                                               dilakukan pelaku industri sudah
                                                                               sesuai dengan yang arahkan regulator.
                                                                               “Penetapan batas maksimum manfaat
                                                                               ekonomi (suku bunga) tersebut ditujukan
                                                                               demi memberikan pelindungan kepada
                                                                               masyarakat dari suku bunga tinggi
                                                                               sekaligus membedakan pinjaman
                                                                               online legal dengan yang ilegal,” kata
                                                                               Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga
                                                                               Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura,
                                                                               Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga
                                                                               Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman.

                                                                               Fixing Price atau Kartel?
                 Penyelidikan dan sidang                                          Sementara itu, pakar Hukum
                    dugaan kartel terkait   Kenyataannya banyak pelaku tidak   Persaingan Usaha Universitas Indonesia
                   penetapan batas atas     mematok bunga di level yang sama.   (UI) Ditha Wiradiputra menilai istilah
                   suku bunga di industri   Sehingga tidak tepat jika dikatakan   kartel yang digunakan dan ditujukan
                  fintech lending, di saat   adanya kartel di industri fintech lending,”   dalam kasus pelaku fintech di Tanah
                    marak aplikasi pinjol   kata Tirta, yang saat itu merupakan   Air kurang tepat. Pasalnya kartel
                 ilegal yang menawarkan     Komisioner OJK Bidang Perlindungan   merupakan tindakan praktik anti
                      suku bunga sangat     Konsumen.                          persaingan yang dilakukan oleh pelaku
                                  tinggi.      Koleganya menggemakan lagi      usaha untuk memengaruhi harga dengan
                                            pendapat tersebut. Menurut Anggota   cara mengatur produksi yang pada
                                            Dewan Pengarah IFSoc Syahraki Syahrir,   akhirnya dapat menyebabkan terjadinya
                                            penetapan batas atas suku bunga ini   persaingan usaha yang tidak sehat.
                                            membawa manfaat riil bagi masyarakat   Apabila tuduhan yang ditujukan
                                            peminjam. “Kita melihat suku bunga   kepada perusahaan pinjaman online di
                                            yang tadinya sangat tinggi akhirnya bisa   Tanah Air merupakan penetapan harga
                                            terus diturunkan. Batas atas ini berfungsi   atau fixing price maka sebaiknya tidak
                                            sebagai pagar pengaman, sementara   menggunakan istilah kartel. Menurut dia,
                                            harga tetap bergerak mengikuti     dalam undang-undang yang membahas
                                            mekanisme pasar,” jelasnya.        mengenai kartel dan fixing price
                                               Lebih jauh, Syahraki            merupakan hal yang berbeda. Kendati
                                            merekomendasikan agar KPPU bisa    demikian, harus tetap ada upaya secara
                                            duduk bersama OJK untuk membahas   bersama guna menumbuhkan industri
                                            persoalan ini. Apabila terbukti kebijakan   pindar tetap sehat dan memberikan efek
                                            tersebut menimbulkan distorsi pasar,   positif kepada perekonomian Indonesia
                                            lanjutnya, maka lembaga terkait    di masa mendatang.


         44   Edisi 218 / 2025 / Th.XXI    www.stabilitas.id
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49