Page 39 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 39
etelah upaya membongkar
sumpalan likuiditas dilakukan,
harapan lantas tertuju pada
Speningkatan pembiayaan. Bank-
bank akan mendapat sorotan tajam dari
masyarakat mengenai respons mereka
terhadapu penyaluran kredit setelah
beragam stimulus diluncurkan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
berharap banyak pertumbuhan kredit
bisa menyentuh 11 persen di akhir
tahun, setelah apa yang diperbuat oleh
regulator dan pemerintah, di tengah
perlambatan kredit. Hingga Juli 2025,
berdasarkan catatan, penyaluran dana
bank hanya tumbuh 7,03 persen secara
tahunan (year on year/yoy).
Kepala Eksekutif Pengawas
Perbankan OJK Dian Ediana Rae
menjelaskan perlambatan pertumbuhan
kredit tersebut bersifat siklikal dan
merupakan pergerakan normal dalam OJK melihat bahwa penyaluran
siklus ekonomi dan bukan tanda
pelemahan struktural jangka panjang. kredit ke depan dengan memantau
Berdasarkan Survei Orientasi Bisnis perkembangan pencapaian penyaluran
Perbankan OJK (SBPO) triwulan III kredit triwulan ketiga 2025 akan
2025, optimisme terhadap ekspektasi
kinerja perbankan ditunjukkan dengan kembali meningkat dan sesuai dengan
Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar target untuk tahun 2025.
83. “Optimisme tersebut didorong oleh
ekspektasi bahwa kredit masih akan
tumbuh seiring dengan meningkatnya Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan
permintaan kredit serta didukung dengan
usaha bank dalam melakukan ekspansi
kredit pada pipeline yang tersedia,” ujar
Dian dalam jawaban tertulis. menilai bahwa sasaran yang ditetapkan juga dengan LDR yang baik melebihi
Hal ini juga tercermin dari PMI sesuai hasil revisi tersebut masih batas bawah 78 persen namun tidak
Manufaktur Indonesia yang naik menjadi tetap kontributif dalam mendukung melampaui batas atas 92 persen.
51,5 di Agustus 2025 yang menandakan pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh “Kondisi demikian mengindikasikan
pemulihan aktivitas produksi. “OJK Dian. bahwa pada dasarnya perbankan masih
melihat bahwa penyaluran kredit ke Seperti diketahui, kinerja penyaluran memiliki ruang untuk melanjutkan
depan dengan memantau perkembangan kredit nasional tetap tumbuh pada penyaluran kredit. Namun, kondisi
pencapaian penyaluran kredit triwulan Juli 2025 sebesar 7,03 persen yoy ketidakpastian global dan dinamika
ketiga 2025 akan kembali meningkat dan menjadi Rp8.043,2 triliun. Di sisi lain, domestik menjadi salah satu pendorong
sesuai dengan target untuk tahun 2025,” undisbursed loan tumbuh 9,52 persen, utama pendorong pertumbuhan kredit,”
ujar Dian. lebih tinggi dibandingkan 12 bulan ungkap Dian.
Namun begitu, optimisme itu dinilai sebelumnya yang sebesar 6,89 persen. Otoritas lain, yakni Bank Indonesia,
tidak sejalan dengan ekspektasi bank. Di sisi lain, kondisi likuiditas menyadari pertumbuhan kredit
Diketahui, dan diakui Dian, sebagian perbankan masih cukup terjaga dan perbankan di Tanah Air belum maksimal.
besar bank merevisi Rencana Bisnis Bank relatif stabil, dengan AL/DPK dan AL/ Hal itu terjadi lantaran permintaan kredit
(RBB) dan menyesuaikan target menjadi NCD di atas threshold yang masing- perbankan belum merata. Menurut
lebih konservatif ke bawah. “OJK masing sebesar 10 persen dan 50 persen, Gubernur BI Perry Warjiyo penurunan
www.stabilitas.id Edisi 218 / 2025 / Th.XXI 39

