Page 36 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 36
Industri asuransi jiwa Meski data tersebut terbilang positif, tetap terjaga,” jelas Handojo
banyak melakukan adaptasi namun asosiasi tidak menampik premi
pada strategi investasi guna bisnis baru mengalami perlambatan Bebani Premi
mendapatkan hasil yang akibat tekanan daya beli. “Catatan Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo
optimal di tengah kondisi positif ini menunjukkan kepercayaan tidak menampik penurunan daya beli
perekonomian yang belum masyarakat terhadap asuransi jiwa tetap masyarakat menjadi faktor utama yang
sepenuhnya kondusif. terjaga, meskipun premi bisnis baru membebani kinerja premi asuransi
melambat akibat tekanan daya beli,” kata di Tanah Air. Kondisi itu ditandai
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi dengan adanya gelombang Pemutusan
Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon. Hubungan Kerja (PHK), melemahnya
Sementara Ketua Bidang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),
Pengembangan dan Pelatihan SDM hingga minimnya lapangan pekerjaan.
AAJI Handojo Gunawan Kusuma Selain itu, juga dikarenakan
menegaskan, industri asuransi jiwa menurunnya jumlah kelas menengah,
banyak melakukan adaptasi pada strategi minimnya katalis positif di pasar modal
investasi guna mendapatkan hasil yang Indonesia, adanya perang dagang,
optimal di tengah kondisi perekonomian konflik Rusia-Ukraina yang menekan
yang belum sepenuhnya kondusif. “Hasil pertumbuhan ekonomi, hingga
investasi semester I/2025 yang tumbuh penyaluran kredit yang belum kencang.
menunjukkan ketahanan industri dalam Kondisi ini wajib diantisipasi oleh
mengelola portofolio. Diversifikasi dan para pelaku industri asuransi untuk
penerapan manajemen risiko yang tepat melakukan berbagai macam strategi
memastikan kepentingan pemegang polis mulai dari inovasi produk, perluasan
36 Edisi 218 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id

