Page 47 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 47
ebijakan Bank Indonesia
menjadi semakin longgar.
Sejak krisis pandemi berakhir,
Kbank sentral tidak pernah
begitu agresif menurunkan suku bunga
hingga 150 basis poin dalam setahun
seperti saat ini. Tetapi semua yang
dilakukan regulator belum cukup
membuat suku bunga pinjaman menurun
seperti yang diharapkan.
Pada Rapat Dewan Gubernur
(RDG) 16-17 September 2025 lalu, BI
memutuskan untuk menurunkan BI-Rate
sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen,
suku bunga deposit facility sebesar 50
bps menjadi 3,75 persen, dan suku
bunga lending facility sebesar 25 bps
menjadi 5,50 persen. Langkah itu
menjadi yang ketiga kali secara beruntun
dan memercikkan harapan akan
turunnya bunga pinjaman. Kalau ditotal, kami telah ekspansi
Namun yang terjadi di lapangan
tidak seperti yang diharapkan. Bank likuiditas kurang lebih sekitar Rp800
seolah malas-malasan menurunkan suku triliun dan kemudian kami relaksasi
bunganya yang membuat selisihnya
dengan BI Rate makin besar. Ketika berbagai [kebijakan]. Harapannya, tentu
melakukan rapat dengan Komisi XI saja perbankan kemudian menurunkan
DPR, Gubernur BI Perry Warjiyo suku bunga dan menyalurkan kelebihan
mengungkapkan kegelisahannya itu.
Padahal, selain mengguyur likuiditas likuiditasnya ke sektor riil.
Rp800 triliun sejak awal tahun, BI sudah
memangkas suku bunga acuan atau BI Perry Warjiyo, Gubernur BI
Rate masing-masing sebesar 25 basis
poin (bps) pada September 2024, Januari
2025, Mei 2025, Juli 2025, Agustus Di sisi lain, permintaan kredit pun masih persen hingga 2,5 persen per tahun.
2025 dan terakhir pada September 2025. belum tinggi karena sikap menunggu Suku bunga baru ini rencananya mulai
Sekarang BI Rate berada di level 4,75 dari pelaku usaha (wait and see). Swasta efektif 5 November 2025. Suku bunga itu
persen atau terendah sejak 2022. disebut masih banyak memanfaatkan berada di atas tingkat bunga penjaminan
“Kalau ditotal, kami telah ekspansi dana internal mereka untuk pembiayaan LPS untuk simpanan valas yang saat ini
likuiditas kurang lebih sekitar Rp800 usaha. Hal itu terlihat dari kredit yang sebesar 2,25 persen dan menjadi 2,00
triliun dan kemudian kami relaksasi belum dicairkan atau undisbursed loan persen mulai 1 Oktober 2025 hingga 31
berbagai [kebijakan]. Harapannya, tentu hingga Rp2.372,1 triliun. Januari 2026.
saja perbankan kemudian menurunkan Malahan sempat kejadian, tatkala Sementara itu, Otoritas Jasa
suku bunga dan menyalurkan kelebihan bank-bank pelat merah serempak Keuangan menggaungkan apa yang
likuiditasnya ke sektor riil,” jelas Perry menaikkan suku bunga deposito valas. dilontarkan oleh BI agar industri
Menurut Perry setelah BI Rate turun Pada pekan terakhir September lalu, perbankan segera menurunkan suku
125 bps, suku bunga deposito bank BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, serta BSI bunga. Kepala Eksekutif Pengawas
hanya turun 16 bps dan kini masih dalam kompak mengumumkan kenaikan suku Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menilai
level 4,65 persen. Perry menyebut bunga deposito valas dalam bentuk masih terdapat ruang penurunan suku
salah satu sebabnya adalah praktik dollar AS menjadi 4,00 persen per tahun bunga kredit lebih lanjut seiring dengan
special rate, atau suku bunga di atas untuk semua tenor dan tiering, dari ekspektasi penurunan suku bunga
penjaminan LPS, kepada deposan besar. sebelumya yang berkisar antara 0,20 global di paruh kedua 2025 dan sudah
www.stabilitas.id Edisi 218 / 2025 / Th.XXI 47

