Page 65 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 65

peretasan, penyalahgunaan, maupun
          penyimpangan yang sempat marak
          terjadi dan berpotensi merugikan pemilik
          rekening yang sah serta mengganggu
          stabilitas ekonomi nasional.
            Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana,
          menegaskan bahwa proses di lembaganya
          telah rampung. Selanjutnya, mekanisme
          aktivasi kembali sepenuhnya berada
          di tangan masing-masing bank. Ia juga     BAGI MASYARAKAT
          mendorong percepatan layanan sambil     YANG REKENINGNYA
          memastikan bahwa rekening yang telah
          diaktifkan kembali benar-benar aman       MASIH BERSTATUS
          dari potensi penyalahgunaan di masa                  DORMANT
          mendatang.                                     ATAU TERKENA
            Bagi masyarakat yang rekeningnya
          masih berstatus dormant atau terkena           PENGHENTIAN
          penghentian sementara, langkah yang               SEMENTARA,
          dapat diambil adalah dengan mendatangi
          kantor pusat atau cabang bank terdekat.       LANGKAH YANG
          Jika tidak memungkinkan hadir secara           DAPAT DIAMBIL
          langsung, nasabah dapat menghubungi
          layanan resmi bank melalui telepon,         ADALAH DENGAN              Ivan Yustiavandana,
          email, live chat, atau aplikasi mobile   MENDATANGI KANTOR             Kepala PPATK
          banking. Nasabah juga perlu menyiapkan
          dokumen identitas dan bukti kepemilikan   PUSAT ATAU CABANG
          rekening sesuai ketentuan yang berlaku.      BANK TERDEKAT.
            Kebijakan penghentian sementara
          ini bukanlah bentuk hukuman atau
          penghapusan hak nasabah, melainkan
          langkah preventif yang bertujuan
          untuk melindungi dana nasabah serta
          menjaga integritas sektor jasa keuangan
          dan stabilitas ekonomi. Langkah ini   Kasus Penyalahgunaan           bank menemukan adanya transaksi
          didasarkan pada laporan perbankan serta   Kasus penyalahgunaan rekening   mencurigakan dalam jumlah besar dari
          hasil pemutakhiran informasi nasabah   dormant sendiri sempat mencuat baru-  rekening-rekening dormant yang tiba-
          yang dilakukan secara langsung oleh   baru ini. Direktorat Tindak Pidana   tiba aktif kembali.
          pihak bank.                       Ekonomi Khusus (Dittipideksus)        Dari hasil penyelidikan, terungkap
            Dalam konteks ini, pemerintah   Bareskrim Polri pada 25 September 2025   bahwa kejahatan ini dilakukan melalui
          mengingatkan pentingnya masyarakat   lalu, mengungkap kasus pembobolan   serangan siber yang terorganisir. Para
          untuk selalu memastikan data dan   rekening dormant milik salah satu bank   pelaku memanfaatkan celah dalam
          identitas di bank tetap mutakhir, tidak   BUMN di Kabupaten Bandung Barat,   sistem keamanan rekening dormant, lalu
          meminjamkan atau menjual identitas   dengan nilai kerugian mencapai lebih   mengambil alih akses dan mentransfer
          serta rekening kepada pihak lain, serta   dari Rp204 miliar.         dana ke berbagai rekening penampung
          segera melaporkan jika ditemukan     Direktur Tindak Pidana Ekonomi   untuk mengaburkan jejak.
          aktivitas atau transaksi mencurigakan   Khusus Bareskrim Polri, Brigjen   Aliran dana hasil kejahatan, kata
          pada rekening miliknya. Dengan    Polisi Helfi Assegaf mengungkapkan   polisi, tidak hanya berhenti pada
          kerja sama erat antara PPATK, OJK,   bahwa sindikat pembobol bank    pembobolan, tetapi juga dialihkan ke
          perbankan, dan masyarakat, diharapkan   memindahkan dana dari rekening   berbagai instrumen seperti investasi
          sistem keuangan nasional dapat tumbuh   dormant milik nasabah ke rekening   fiktif dan pembelian aset sebagai bagian
          menjadi lebih tangguh, aman, dan   lain yang sudah disiapkan para pelaku.   dari upaya tindak pidana pencucian uang
          terpercaya.                       Kasus ini terungkap setelah pihak   (TPPU). *


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 218 / 2025 / Th.XXI 65
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70