Page 68 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 68

BUMN     INSIGHT








































                   Elektrifikasi juga       Dampak Sosial dan Kedaulatan Energi
                  menyentuh sektor
                       transportasi.             ransisi energi hijau membawa dampak sosial dan ekonomi yang luas. PLN
                      PLN mencatat               memperkirakan, implementasi RUPTL 2025–2034 akan menciptakan lebih dari 836
                  pertumbuhan titik         Tribu lapangan kerja baru, dengan 760 ribu di antaranya merupakan green jobs di
                   charging station
                   kendaraan listrik        bidang konstruksi, manufaktur, dan operasional pembangkit EBT. Sektor tenaga kerja
                mencapai lebih dari         lokal di daerah pun diharapkan menikmati limpahan peluang ini.
                                               Selain membuka lapangan kerja, elektrifikasi desa dengan EBT meningkatkan
                   1.200 unit di 150
                    kota pada 2025,         produktivitas masyarakat. Di Flores, misalnya, warga desa yang sebelumnya hanya
                 meningkat dua kali         menikmati listrik enam jam per hari kini bisa berproduksi hingga malam berkat PLTS
               lipat dibanding tahun        500 kWp. Usaha kecil seperti penggilingan kopi dan pendingin ikan kini dapat beroperasi
                       sebelumnya.          stabil. “Kami tidak perlu beli solar lagi, listriknya cukup,” kata Yosep Nggawa, warga Desa
                                            Bajawa.
                                               Dari sisi industri, permintaan listrik hijau makin tinggi. Menurut data PLN, 1.074
                                            pelanggan korporasi telah beralih ke layanan listrik hijau hingga pertengahan 2025, naik
                                            18  persen dibanding tahun sebelumnya. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada
                                            reputasi, tapi juga efisiensi biaya karena tarif REC cenderung lebih stabil dibanding harga
                                            energi fosil.
                                               Secara makro, akselerasi energi hijau memperkuat kedaulatan energi nasional.
                                            Ketergantungan impor minyak dan gas terus menurun, sementara ekspor listrik
                                            bersih mulai dirintis, terutama dari proyek Green Industrial Park Kalimantan yang
                                            memanfaatkan tenaga hidro dan surya. “Dengan EBT, Indonesia tidak hanya memenuhi
                                            kebutuhan sendiri, tapi juga bisa menjadi eksportir energi bersih,” ujar Menteri Bahlil.
                                               Namun agar manfaatnya merata, pemerintah perlu memastikan transisi berjalan
                                            adil (just transition). Pekerja sektor batu bara dan gas perlu mendapat pelatihan ulang,
                                            sementara tarif listrik bagi masyarakat kecil tetap terjangkau. Energi berdaulat hanya
                                            akan berarti bila seluruh lapisan masyarakat ikut menikmati hasilnya.*



         68   Edisi 218 / 2025 / Th.XXI    www.stabilitas.id
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73