Page 78 - Stabilitas Edisi 212 Tahun 2025
P. 78
BUMN INSIGHT
Subianto memimpin rapat terbatas di
Istana Merdeka, Jakarta, membahas
rencana pembentukan Koperasi
Desa Merah Putih, yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa serta mengatasi persoalan ekonomi,
termasuk pinjaman informal.
Pemerintah berencana memberikan
dukungan penuh terhadap inisiatif ini
melalui pembiayaan dari Himpunan Bank
Milik Negara (Himbara), yang diperkirakan
akan memberikan pinjaman sebesar Rp5
miliar untuk setiap koperasi desa. Langkah
ini diharapkan dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan
mengurangi ketergantungan masyarakat
pada rentenir. Namun, skema pendanaan
ini juga memunculkan kekhawatiran
terkait potensi peningkatan kredit
bermasalah jika koperasi tidak mampu
mengelola pinjaman dengan baik.
Head of Research Samuel Sekuritas
Indonesia, Prasetya Gunadi, menyatakan
bahwa Koperasi Desa Merah Putih
akan mencakup 70 ribu80 ribu
desa di Indonesia. Pemerintah telah
meminta bankbank pelat merah untuk
menyediakan pembiayaan awal sebesar
Rp35 miliar per desa, yang akan dilunasi
dalam tiga hingga lima tahun dengan
menggunakan alokasi dana desa tahunan.
Dengan jumlah tersebut, pinjaman yang
disalurkan bank BUMN untuk koperasi
desa berpotensi mencapai Rp400 triliun.
Gunadi menilai hal ini menimbulkan
kekhawatiran investor karena berisiko
menurunkan kualitas aset bank BUMN dan
Goldman Sachs dan mencerminkan potensi intervensi politik
Morgan Stanley dalam operasional bank BUMN. Akibatnya,
telah menurunkan Sekuritas memberikan rekomendasi “BUY” Samuel Sekuritas menurunkan peringkat
peringkat saham atau beli untuk saham BMRI dengan target sektor saham perbankan dari “netral”
serta obligasi harga Rp5.900. Sementara itu, saham BBNI menjadi “underweight”. Rekomendasi
Indonesia akibat dan TLKM juga mendapat rekomendasi saham “netral” berarti analis tidak
meningkatnya risiko “BUY” atau beli dengan target harga menyarankan untuk membeli (buy) atau
fiskal dan tekanan masingmasing Rp5.100 dan Rp3.680. menjual (sell) saham tersebut. Sementara
global. Rekomendasi ini didasarkan pada rekomendasi “underweight” dalam saham
prospek pertumbuhan jangka panjang berarti analis menyarankan investor untuk
yang solid, meskipun investor tetap perlu mengurangi kepemilikan pada sektor atau
mempertimbangkan risiko eksternal dan saham tertentu karena diperkirakan akan
perubahan kebijakan pemerintah. berkinerja lebih buruk dibandingkan pasar
Namun begitu, muncul tantangan secara keseluruhan.
baru. Pada awal Maret, Presiden Prabowo Dari perspektif fundamental, likuiditas
78 Edisi 212 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id