Page 113 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 113
rekomendasi pengembangan wilayah tersebut. Kolaborasi antara
peta dan analisis kemampuan lahan secara tepat dapat menghasilkan
pembangunan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi
tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Hal ini
akan mengarah pada terciptanya pembangunan yang berkelanjutan
dan harmonis dengan karakteristik lingkungan setempat. Sebagai
tambahan, aspek ekonomi dan sosial tetap harus diperhatikan dalam
menentukan arah pembangunan suatu wilayah.
KESIMPULAN
Kemampuan lahan yang diolah dalam suatu sistem informasi
geografis merupakan komponen primer dalam menentukan arahan
penggunaan dan pembangunan lahan. Dengan memanfaatkan
SKL, perencanaan dapat dilakukan secara lebih akurat dan efektif,
memastikan bahwa penggunaan lahan sesuai dengan kapasitas dan
karakteristik lingkungan setempat, mengurangi risiko kerusakan
lingkungan dan mendukung penggunaan sumber daya alam yang
berkelanjutan. Dalam kegiatan penataan ruang, sangat penting untuk
mengintegrasikan kemampuan lahan sebagai komponen utama
dalam kegiatan perencanaan penataan ruang. Penerapan yang lebih
praktis adalah dengan memanfaatkan analisis satuan kemampuan
lahan secara langsung dalam kegiatan pembangunan, baik dari tahap
perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi. Dengan demikian,
setiap tahapan pembangunan dapat dipandu oleh data Kemampuan
lahan, yang memastikan keselarasan antara rencana dan realisasi di
lapangan. Analisis kemampuan lahan menggunakan SIG merupakan
alat yang tidak dapat diabaikan dalam upaya mencapai pembangunan
yang berkelanjutan. Dengan integrasi yang tepat dalam setiap tahapan,
pembangunan dapat dilakukan dengan cara yang lebih bertanggung
jawab dan berkelanjutan, menjamin keberlanjutan sumber daya alam
dan kesejahteraan masyarakat. Pada akhirnya, sangat sesuai apabila
analisis kemampuan lahan dengan sistem informasi geografis ini
98 Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals