Page 19 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 19
yang layak untuk hidup (Mantra, 1985). Tingginya permintaan lahan
untuk area terbangun akan menyebabkan perubahan fungsi lahan
terbuka hijau, yang akhirnya peran utama dari lahan terbuka hijau
menjadi berkurang.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, luas lahan Hutan Tanaman dari tahun 2014 hingga
tahun 2022 berkurang sebesar 426 ribu Ha, hal tersebut berbanding
terbalik dengan meningkatnya luas permukiman sebesar 1798 ribu
Ha. Perubahan terhadap area pertanian pun juga dapat terlihat
pada Pertanian Lahan Kering dan Pertanian Lahan Kering Campur
Semak yang keduanya mengalami pengurangan luas, namun terjadi
peningkatan luas tutupan lahan jenis Pelabuhan Udara/Laut. Adapun
beberapa perubahan lain dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Luas Penutupan Lahan Indonesia di Dalam dan di Luar Kawasan
Hutan Tahun 2014-2022 Menurut Kelas (Ribu Ha)
2014 2022
APL (Areal APL (Areal Selisih
No. Penutupan Lahan Penggunaan Penggunaan
Lain) / Bukan Lain) / Bukan
Kawasan Hutan Kawasan Hutan
A. Hutan
Hutan bakau
1 136,1 129,5 -6,6
primer
Hutan bakau
2 382,8 451,5 68,7
sekunder
3 Hutan tanaman * 971,4 545,4 -426
B. Non Hutan
4 Perkebunan 9105 17151,1 8046,1
Pertanian lahan
5 8221,4 6450,5 -1770,9
kering
Pertanian lahan
6 kering campur 18748,3 16738,6 -2009,7
semak
7 Transmigrasi 249,6 180,3 -69,3
4 Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals