Page 43 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 43

hukum dan keadilan. (2) Faktor penegak hukum yaitu hukum sebagai
          pedoman penegakan hukum bagi aparat penegak hukum. (3) Faktor
          sarana dan fasilitas yaitu sarana atau fasilitas yang mempunyai peranan
          yang sangat penting dalam penegakan hukum. (4) Faktor masyarakat
          yaitu tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap hukum
          itu  sendiri.  (5)  Faktor kebudayaan  yaitu hukum  untuk mengatur
          masyarakat  untuk  menentukan  sikap  dengan  masyarakat  lainnya.
          Sementara itu, Lawrence M. Friedman mengemukakan teori sistem
          hukum bahwa berhasil tidaknya penegakan hukum tergantung tiga
          unsur sistem hukum, yakni struktur, substansi, dan budaya hukum
          (Rázuri et al., 2024). Substansi hukum meliputi perangkat perundang-
          undangan,  struktur  hukum  terkait aparat  penegak  hukum, dan
          budaya hukum terkait kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap
          peraturan yang ada (Farlow and Edwards, 2022).

             Urgensi  Kementerian ATR/BPN untuk  mengadakan  sosialisasi
          dan pendampingan  terpadu  bagi  masyarakat  dan pelaku usaha
          penting dalam  rangka  implementasi  regulasi dan  kebijakan
          perdagangan karbon di masyarakat. Internalisasi kebijakan menjadi
          kunci keberhasilan  penegakkan  hukum di Indonesia  (Mulyani and
          Octalica,  2023).  Tingkat  pengetahuan  dan  pemahaman  masyarakat
          tentang  proyek nasional  masih beragam,  ditambah  adanya konflik
          kepentingan  ataupun  adat  yang  dapat  menghambat  pelaksanaan
          pemenuhan kesejahteraan para pihak. Masyarakat setempat memiliki
          hak mengetahui atas segala bentuk proyek strategis negara, dengan
          ini diperlukan adanya konsensus yang mengedepankan musyawarah
          untuk mufakat  dalam  penyelesaian  sengketa. Selain itu,  upaya
          pendekatan dan sosialisasi kepada pemangku daerah sangat penting
          agar  terwujudnya  pelaksanaan akselerasi  perdagangan  karbon di
          Indonesia  yang efektif dan  terpadu.  Kementerian  ATR/BPN  dapat
          melakukan aksi  pendampingan  tentang  tata cara  pendaftaran
          perdagangan karbon dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan
          khusus  terkait  mitigasi dan  adaptasi  yang  dapat  dilakukan  pelaku
          usaha  serta  mendorong  pelaku usaha untuk  melakukan  sertifikasi


          28    Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
                untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48