Page 50 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 50

Mengulas Kebijakan Kementerian
                      ATR/BPN dalam Mewujudkan
                                  Perdagangan Karbon
                                       Titis Chris Monika Pertiwi
                              Universitas Muhammadiyah Surakarta
                              E-Mail : e100231090@student.ums.ac.id







          PENDAHULUAN
          Perubahan iklim global telah menjadi tantangan utama yang dihadapi
          oleh dunia saat ini. Dampak dari fenomena tersebut adalah kerusakan
          lingkungan  hidup,  berbagai  fenomena seperti  peningkatan suhu
          global,  cuaca  ekstrem,  dan  kenaikan  permukaan  air  laut  semakin
          terlihat nyata. (Malihah,  2022).  Menurut laporan  penilaian kelima
          dari  Panel  Antarpemerintah  tentang Perubahan Iklim (IPCC),
          kejadian cuaca ekstrem seperti hujan deras, gelombang panas, banjir,
          dan kekeringan  telah meningkat secara global sejak  tahun 1950-an
          (Shen, Zhao and Deng, 2020). Di tengah kompleksitas permasalahan
          ini,  carbon  trading  muncul sebagai solusi yang  menjanjikan untuk
          mengurangi emisi gas rumah kaca secara efektif dan efisien. Indonesia,
          dengan kekayaan sumber daya alamnya dan statusnya sebagai salah
          satu  negara  megadiversitas,  memiliki peran penting  dalam upaya
          global mengatasi perubahan iklim (Junarto, 2023).
             Salah  satu kementerian/lembaga  yang memegang  peranan
          penting  dalam rangkaian upaya  ini  adalah  Kementerian Agraria
          dan  Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional  (ATR/BPN).  Sebagai
          lembaga  yang  bertanggung  jawab  atas pengaturan penggunaan
          tanah dan perencanaan tata ruang, ATR/BPN menetapkan berbagai
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55