Page 52 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 52

ATR/BPN menjadi  sangat  penting karena bertanggung jawab  atas
          pengaturan  penggunaan  tanah,  pengelolaan  hak atas  tanah,  dan
          perencanaan tata ruang, yang semuanya memiliki dampak langsung
          terhadap pelaksanaan proyek-proyek perdagangan karbon.
             Terdapat berbagai  pelanggaran  yang mengancam keberhasilan
          proyek-proyek  perdagangan karbon,  yang  sebagian besar  terkait
          dengan penggunaan  lahan  yang  tidak  sesuai  dengan regulasi.
          Misalnya, beberapa daerah mengalami konversi hutan menjadi lahan
          pertanian atau  perkebunan  tanpa  izin  resmi,  terutama di  wilayah
          Kalimantan dan Sumatera (Nasution, Lubis and Akhyar, 2023). Selain
          itu, terdapat juga laporan tentang pembangunan infrastruktur seperti
          jalan dan jembatan di kawasan hutan lindung atau konservasi, yang
          seharusnya dilindungi untuk mempertahankan fungsi ekosistemnya
          dalam menyerap karbon (Ekawati et al., 2019). Praktik ilegal ini tidak
          hanya  meningkatkan deforestasi dan degradasi  lahan,  tetapi  juga
          mengancam  keberlanjutan  proyek-proyek  REDD+  yang  bertujuan
          untuk mengurangi  emisi karbon.  Keterlibatan Kementerian  ATR/
          BPN dalam  proyek  tersebut  sangat  penting,  terutama dalam  hal
          pengaturan penggunaan lahan dan kepastian hak atas tanah. ATR/
          BPN bertanggung jawab  untuk memastikan bahwa lahan  yang
          digunakan dalam proyek ini tidak mengalami perubahan penggunaan
          yang tidak sesuai dan memiliki kejelasan hukum yang jelas, sehingga
          dapat mendukung  kesuksesan  proyek  dalam jangka  panjang (Tim
          Peneliti Strategis STPN, 2018).
             Kementerian ATR/BPN  memegang  peran  sentral  dalam
          melaksanakan tugas di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang di
          Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Permen ATR/BPN
          RI Nomor 16 Tahun 2020. Dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
          peraturan tersebut, kementerian ini menjalankan enam fungsi yang
          tercantum  dalam Pasal  5  peraturan  tersebut. Beberapa  fungsinya
          diantaranya  adalah merumuskan,  menetapkan,  dan melaksanakan
          kebijakan  di  bidang  tata ruang;  survei  dan pemetaan pertanahan




                Mengulas Kebijakan Kementerian ATR/BPN dalam Mewujudkan Perdagangan Karbon  37
                                                   Titis Chris Monika Pertiwi
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57