Page 53 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 53

dan ruang; penetapan hak dan pendaftaran tanah; penataan agraria;
          pengadaan tanah dan pengembangan pertanahan; pengendalian dan
          penertiban tanah dan ruang; serta penanganan sengketa dan konflik
          pertanahan. Fungsi  tersebut mencakup beberapa  aspek  penting
          yang menjadi landasan bagi pembangunan dan pengaturan berbagai
          sektor, termasuk dalam konteks perdagangan karbon.

             Pertama, berkaitan dengan fungsi penataan agraria. Kementerian
          ATR/BPN bertanggung jawab atas penetapan fungsi dan peruntukan
          lahan melalui berbagai regulasi seperti UU No. 5 Tahun 1960 tentang
          Pokok-Pokok  Agraria  dan UU  No. 26  Tahun 2007  tentang  Tata
          Ruang. Regulasi ini memberikan kerangka hukum untuk mengatur
          zona-zona  penggunaan lahan,  seperti konservasi hutan  atau lahan
          pertanian berkelanjutan  yang masuk  dalam  skema  perdagangan
          karbon.  Dalam konteks  perdagangan karbon,  zona-zona khusus
          seperti konservasi hutan  atau lahan  pertanian  yang  berkelanjutan
          menjadi sangat penting. Konservasi hutan atau penanaman kembali
          lahan  terdegradasi dapat  menjadi  bagian  dari  proyek-proyek  yang
          menghasilkan kredit karbon (Djaenudin, 2014).  Kementerian  ATR/
          BPN bertanggung jawab  untuk menetapkan  dan mengawasi  zona-
          zona ini  sesuai  dengan  peraturan  yang  berlaku  dan  memastikan
          bahwa penggunaan lahan tersebut sesuai dengan rencana tata ruang
          berlaku.

             Skema perdagangan  karbon penting untuk  memiliki  kepastian
          hukum  terkait kepemilikan lahan.  Kementerian  ATR/BPN melalui
          sistem pendaftaran tanah memfasilitasi penerbitan sertipikat tanah
          yang sah, yang menjadi dasar legalitas untuk implementasi berbagai
          kepentingan, salah satunya  proyek-proyek  perdagangan  karbon.
          Dengan demikian, peran Kementerian ATR/BPN dalam pengaturan
          penggunaan tanah memberikan fondasi yang kuat untuk pelaksanaan
          skema  perdagangan karbon  di  Indonesia. Melalui  regulasi  yang
          tepat dan  sistem  pengelolaan  yang efektif,  secara  tidak  langsung
          kementerian  ini mendukung  langkah-langkah  untuk  menurunkan




          38    Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
                untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58