Page 76 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 76

untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi UMKM saat ini, terutama
          UMKM di  sektor  pertanian  yang  berada di  wilayah  3T.  Klaster  on
          farm, yang mengacu pada semua aktivitas produksi tanaman di lahan
          pertanian, serta off farm, yang berkaitan dengan kegiatan pengolahan
          dan pengemasan di luar lahan, keduanya mengalami kesulitan dalam
          hal biaya dan pemasaran (Hernowo et al., 2023).

             Faktor  geografis juga  sangat mempengaruhi  perkembangan
          pemasaran UMKM (Mukhsin, 2019). Diketahui bahwa Indonesia
          merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Wilayah 3T dengan
          keterbatasan teknologi hanya dapat mengedarkan hasil pertaniannya
          di desa saja. Mereka tidak dapat memasarkan komoditinya ke luar
          wilayah.  Para  pelaku UMKM  di  wilayah 3T  sangat membutuhkan
          penghubung antara mereka dengan wilayah lain agar perekonomian
          mereka tidak hanya berputar di desa setempat. Lebih lagi, saat ini di
          kota metropolitan seperti Jakarta, Surabaya, dan kota besar lainnya
          sedang gempar mengenai banyaknya kasus beredarnya beras tiruan
          karena keterbatasan  suplai beras murni  (Agungnoe, 2023).  Ini
          menandakan bahwa minimnya persediaan stok pangan alami di kota
          besar sehingga banyak oknum yang memanfaatkan kondisi tersebut.
          Padahal,  di  sisi lain beras murni  yang  merupakan  wujud  bahan
          pangan alami masih banyak terdapat di desa-desa 3T, hanya saja tidak
          tersebar luas hingga ke kota-kota besar.

             Pemerintah harus menyadari bahwa masalah ini bukan
          masalah kecil  yang  dapat  disepelekan.  Secara keseluruhan, masih
          terdapat 122 wilayah di Indonesia yang tergolong dalam kategori 3T
          (Putera and Rhussary, 2020). Ini merupakan angka yang tidak bisa
          dianggap sedikit. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk
          ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, kondisi geografis yang
          sulit dijangkau, serta kurangnya investasi dan inovasi dari pemerintah
          dan  sektor  swasta.  Jika  tidak  segera  ditangani,  kondisi  ini  akan
          semakin memperburuk kemiskinan di wilayah tersebut. Pemerintah
          harus membuka peluang ekonomi bagi wilayah 3T dengan membantu




                            E-FACO: Role Model Digitalisasi Koperasi Berbasis Access Reform  61
                                                  Muhammad Rizky Fadillah
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81