Page 71 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 71
para petani muda. Sehingga, pada akhirnya dapat digunakan dan
dimanfaatkan untuk penambahan modal usaha pertanian. Lalu,
bersama Kementerian Pertanian, petani milenial akan diberikan
akses bantuan sarana-prasarana berupa teknologi terbarukan yang
mendukung pengembangan pertanian. Petani milenial juga akan
dilatih untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian tersebut
melalui berbagai proses pembelajaran dan pelatihan lanjutan.
Sehingga produk pertanian tersebut dapat mencukupi kebutuhan
pangan di Indonesia bahkan dapat bersaing dengan produk-produk
ekspor lain di pasar internasional.
PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya solusi
dari pemecahan masalah pada sektor pertanian yaitu Reforma Agraria
untuk generasi milenial. Hal ini perlu dilakukan karena regenerasi
pemuda untuk melaksanakan pertanian yang berkelanjutan sangat
minim dan harus segera dilakukan. Sehingga, stabilitas ketahanan
pangan di Indonesia tetap terjaga dengan baik di masa sekarang dan
masa yang akan datang. Alih fungsi lahan juga dirasa akan menurun
jika generasi muda terus mengembangkan pertanian dan perubahan
mindset masyarakat akan terbangun bahwa pertanian merupakan
sektor yang menguntungkan dan sangat prestise di masa depan.
Namun hal ini harus didukung dengan peran berbagai pihak
dan stakeholder terkait, terutama Tim Gugus Tugas Reforma Agraria
(GTRA). Peran Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) harus selalu
memberikan arahan dan masukan terkait penyelenggaraan Reforma
Agaria. Maka dari itu, ego sektoral juga harus dikesampingkan dan
harus disadari bahwa Reforma Agraria menjadi tanggung jawab
bersama. Sehingga, Reforma Agraria menjadi kegiatan terpadu lintas
lembaga yang dapat mengatasi permasalahan kemiskinan menuju
Indonesia swasembada pangan.
56 Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals