Page 67 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 67
berbagai inovasi untuk mengembangkan lahan pertanian menjadi
lebih produktif (Prasetya and Putro, 2019).
ALASAN GENERASI MUDA ENGGAN BEKERJA PADA SEKTOR
PERTANIAN
Hari ini, generasi muda mulai kehilangan ketertarikannya
pada usaha pertanian. Werebinan et al. (2018) dalam (Munandar,
Krisnamurthi and Burhanuddin, 2023) menyoroti bahwasanya
generasi muda beranggapan bahwa bekerja pada sektor pertanian
melelahkan dan menghabiskan banyak tenaga yang kemudian harus
tahan banting dengan cuaca panas dan hujan yang mungkin bisa
terjadi kapan saja. Berdasarkan pendataan Kementerian PPPA (2018,
hal. 90) dalam (Putrayasa, Sukarsa and Kencana, 2021) menurunnya
ketertarikan generasi muda terhadap sektor pertanian dikarenakan
beberapa faktor yaitu (1) generasi muda lebih tertarik dengan usaha
yang tidak monoton dan penuh tantangan, (2) memiliki niat untuk
mengembangkan usaha yang bebas, dan (3) mencari lapangan kerja
yang memiliki keuntungan yang maksimum dan besar.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nawawi et al., 2022 bahwa
faktor yang menyebabkan generasi muda enggan terjun dalam sektor
pertanian karena stigma orang tua dan masyarakat yang beranggapan
bahwa profesi sebagai petani tidak menjamin kelangsungan hidup
di masa yang akan datang dan kurang bergengsi bagi anak muda.
Kemudian, faktor yang lain yang menjadi pemicu anak muda tidak
tertarik dengan usaha pertanian yaitu tingginya tingkat urbanisasi,
bahan baku yang mahal, dan ketersediaan lahan yang semakin
berkurang serta lahan yang jauh dari rumah tinggal.
Menurut Berk (2018) dalam Putrayasa et al. (2021) dalam
penelitiannya di Turki menunjukkan bahwa pendapatan yang
didapatkan pada sektor pertanian relatif lebih kecil jika dibandingkan
dengan sektor non pertanian menjadi variabel penyebab beralihnya
petani muda dari sektor pertanian ke sektor non pertanian. Pendapat
52 Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals