Page 93 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 93

Kemerdekaan Indonesia menandakan  perubahan mendasar
          pada  sistem  tanah  yang diterapkan oleh  pemerintah  Hindia
          Belanda sebelumnya. Pemerintah Indonesia menasionalisasi semua
          perkebunan  milik  non-pribumi  dan  menggantikan  hukum  agraria
          Belanda  dengan  Undang-Undang Pokok  Agraria  (UUPA)  1960.
          Redistribusi  tanah sebenarnya sudah  dilakukan sejak  tahun  1959,
          dengan tanah-tanah yang diambil alih pemerintah dibagikan kepada
          desa-desa yang ada di Indonesia. Walaupun sudah ada upaya besar
          untuk mengubah sumber ekonomi Indonesia yaitu tanah ke arah yang
          lebih baik, kebijakan agraria Indonesia saat ini dapat dikatakan belum
          optimal.  Menurut  data  Food  and  Agriculture  Organization  (FAO)
          SDG  Progress Assesment,  mayoritas penduduk petani di  Indonesia
          yang memiliki hak atas tanah atau hak yang aman atas tanah masihlah
          sangat  sedikit  (Food  and  Agriculture  Organization,  2024).  Bahkan
          menurut kepemilikan atas tanah di Indonesia menurun sejak tahun
          1960 yang bisa mengakibatkan penurunan produktivitas para petani
          (Widyanto  and  Subanu,  2023).  Dalam hal kepemilikan  atas  tanah
          ada 30% petani Indonesia yang tidak memiliki lahan tanah mereka
          sendiri, dan bagi yang memiliki lahan tanah mereka sendiri terdapat
          77% petani yang luas lahannya kurang dari 1 Ha.
             Masalah kepemilikan hak atas tanah ini datang dari fenomena
          konversi  lahan pertanian,  kebutuhan  akan ruang  tanah  seperti
          perumahan  dan kepentingan  ekonomi  mengakibatkan kepada
          pemanfaatan  tanah yang  memiliki  nilai  ekonomi  yang  tinggi
          (Mulyani, 2016). Ditambahkan dengan fakta bahwa Indonesia sudah
          memiliki masalah kepemilikan  tanah,  konversi lahan  pertanian
          dapat  berdampak  buruk  kepada penghasilan  produk  pertanian,
          pendapatan, lapangan kerja, dan bisnis yang berkaitan (Widyanto and
          Subanu, 2023). Konversi lahan pertanian akan terus meningkat karena
          pertanian di Indonesia masih didominasi oleh jutaan petani kecil yang
          sebagian besar berpendidikan  rendah, berlahan  sempit, bermodal
          kecil, dan produktivitas rendah (Mandang, Sondakh and Laoh, 2020).
          Kondisi ini menyebabkan banyak sekali petani untuk menjual tanah


          78    Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
                untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98