Page 94 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 94

mereka untuk dikembangkan kepada industri non-agrikultur. Maka
          dari itu harus ada upaya redistribusi tanah yang besar kepada petani
          di Indonesia karena luas dan status akan kepemilikan tanah memiliki
          dampak yang besar kepada kesejahteraan petani.

          KONVERSI LAHAN PERTANIAN
             Karakteristik  petani di  Indonesia  yang  paling  sering dijumpai
          adalah  petani  kecil dan  petani gurem,  menurut  Susilowati dan
          Maulana salah satu alasan terbesar  besarnya  kemiskinan pada area
          rural  adalah karena banyaknya  petani kecil  yang memiliki  tanah
          seluas kurang dari 0.5 hektar (Susilowati and Maulana, 2012). Dari
          hasil penelitian Rondhi dan Adi, pola kepemilikan lahan berpengaruh
          signifikan pada produksi usaha tani padi, dimana lahan yang dimiliki
          sendiri memiliki efisiensi biaya tertinggi dan produksi paling banyak
          dibandingkan lahan sewa atau lahan berbagi (Rondhi and Adi, 2018).
          Kebijakan khusus  yang memperluas  akses kepada  tanah melalui
          redistribusi tanah bagi petani yang tidak memiliki tanah juga penting
          dalam konteks reformasi agraria, karena belum ada kebijakan yang
          mengatur kepemilikan  tanah  di  Indonesia. Menurut Samosir  dan
          Moeis Implementasi reformasi agraria harus mengutamakan kepada
          petani yang tidak memiliki tanah, diikuti dengan petani yang memiliki
          luas tanah kecil (Samosir and Moeis, 2023). Dari studi yang dilakukan
          oleh Makori Alais dan Edwin Magoti pada tahun 2021 menganalisis
          peran  tanah  dalam mengurangi kemiskinan menunjukkan
          kepentingan petani yang tidak memiliki tanah dan tanah yang kecil
          harus diutamakan, petani dengan kepemilikan lahan kurang dari 0.5
          Ha tidak menunjukkan peningkatan kesejahteraan apapun.
             Secara teoritis, petani yang memiliki hak atas tanah yang aman
          akan mengelola tanah mereka lebih baik daripada petani penggarap,
          proses  distribusi  tanah akan  memberikan  pemberdayaan  kepada
          masyarakat dalam  menggunakan  tanah.  Riset  yang dilakukan
          Sadyohutomo menekankan peran pemerintah yang menjadi distributor
          dan administrator dalam kepastian akan hak atas tanah, tidak hanya


                                                 Reformasi Redistribusi Tanah:  79
                                                    Tawang Gendewa Alam
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99