Page 219 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 219

“Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya”.
            Terminologi lain menyamakan sektoralisme dengan disharmoni.
                                                                               7
            Sektoralisme pengelolaan sumber daya alam adalah berkembangnya
            ijin tanpa pengelolaan sumberdaya alam. Dengan kata lain mandat
            negara dijabarkan pemerintah (daerah) sebatas ribuan ijin, tanpa ada
            informasi daya dukung untuk mengendalikannya.
                                                             8
                 Pengelolaan tanah di Indonesia masih mengadopsi cara-cara
            pemerintah kolonial Belanda dengan domein verklaring. Meskipun
            secara nyata hal tersebut ditolak, namun dalam praktek penerapan

            kebijakannya masih dapat kita lihat. Negara beranggapan semua
            tanah adalah tanah Negara selama tidak ada tuntutan dari suku
            adat/ masyarakat setempat. Akibatnya, departemen kehutanan
            menguasai 70% dari seluruh wilayah Indonesia.  Namun setelah
                                                              9
            penduduk bertambah dan memerlukan tanah garapan, tuntutan
            terhadap “tanah negara” bertambah gencar dan peluang konflik tanah
            bertambah besar pula.
                 Secara lebih mendalam, kita dapat melihat lahirnya sektoralisme
            pengelolaan agraria melalui kajian sejarah di Indonesia.


            1.   Masa Kekuasaan Raja-raja di Indonesia
                 Memahami hukum tanah yang berlaku di Indonesia, harus kita
            mulai jauh ke belakang pada masa awal sejarah berdirinya bangsa
            ini. Jauh sebelum masuknya kolonialisme Inggris dan Belanda ke
            Indonesia, telah berdiri dan berkembang kerajaan-kerajaan kecil

            yang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sistem kerajaan yang
            feodal ini membawa ajaran dan konsekuensi pada hukum tanah yang
            dikembangkan, diantaranya:




                 7 Pancanakablogsopt.com.  Disharmonisasi Aturan Tanah Menimbulkan Ketidakpastian
            Hukum. Diakses tanggal 21 November 2014.
                 8 Fx. Baskara Tulus Wardaya. 2007. Menelusuri Akar Otoritarianisme Di Indonesia.
            Jakarta: Lembaga Studi Dan Advokasi Masyarakat
                 9 Sediono M.P. Tjondronegoro. 2001. Jurnal Analisis Sosial  Vol 6 No 2 Juli 2001. Sumber
            Daya Agraria, Dimensi Pengelolaan Dan Tantangan Kelembagaan: Pengelolaan Sumber Daya
            Agraria: Kelembagaan Dan Reforma Agraria. Jakarta: Akatiga. Hlm 4.


            188     Kelembagaan
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224