Page 221 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 221

2.   Kolonialisme Inggris dan Belanda
                 Masa feodalisme mengalami sedikit perubahan semenjak
            masuknya kolonialisme Inggris dan Belanda. Politik kolonial Inggris
            (1811-1816) di Indonesia antara lain bertujuan menciptakan pasar bagi
            produk industri serta kondisi yang kondusif bagi investasi modal.
            Hal ini ditunjukkan melalui kebijakan Raffles yang dikenal dengan
            domein theorie raffles tentang hak milik tanah. Menurut teori ini
            tanah di jawa adalah milik raja karena kekuasaan raja berpindah
            ke tangan kekuasaan baru (Inggris), maka penguasa baru berhak

            mengguasainya sebagaimana raja menguasai. Cultuurstelsel yang
            kemudian diperkenalkan oleh V.D. Bosch tidak jauh berbeda dengan
            Raffles. Jika rafles menerapkan sewa atas tanah yang dikerjakan rakyat,
            maka V.D. Bosch mengambil 1/5 tanah yang dikerjakan rakyat untuk
            ditanami.
                      11
                 Belanda mengambil alih kekuasaan dari tangan Inggris pada
            1830, ketika keuangannya sedang dilanda krisis. Belanda menerapkan
            sistem tanam paksa yang merupakan pemulihan sistem eksploitasi
            seperti penyerahan-penyerahan wajib serta sistem pemerintahan
            tidak langsung dengan memulihkan kekuasaan para penguasa lokal/
            para bupati jawa. Dalam rangka ini sistem penguasaan komunal
            tanah pertanian diterapkan untuk memudahkan sistem tanam paksa.
            Belanda kemudian juga menerapkan Undang-undang Agraria 1870
            (Agrarische Wet dan Agrarische Besluit). Melalui ketentuan ini tanah
            komunal desa dihapus, kepemilikan perseorangan diakui agar tanah
            tersebut dapat diperjualbelikan bagi kepentingan penanaman modal

            swasta di sektor pertanian. Hutan dan kawasan yang tidak langsung
            dimanfaatkan rakyat diletakkan di bawah kuasa dan pemanfaatan oleh
            pemerintah kolonial.
                 Pasal 1 dari Agraris Besluit (Stbl. 1870 No. 118) mengatur tentang
            domeinverklaring yang menyebutkan bahwa semua tanah yang tidak
            ternyata dimiliki dengan hak eigendom, adalah kepunyaan negeri. Ini




                 11 Ibid. Hlm 21.


            190     Kelembagaan
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226