Page 4 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 4

PENGANTAR PENYUNTING


                   Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria,
              Dasar Keilmuan Agraria, dan Asas Hubungan Keagrariaan

                                        di Indonesia






             Buku ini merupakan kumpulan hasil penelitian para dosen dan peneliti
             Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional yang dihasilkan pada tahun 2014.
             Terdapat delapan (8) laporan yang keseluruhannya dibingkai dalam
             tiga tema besar, yakni (1) kelembagaan agraria; (2) ilmu agraria lintas
             disiplin; (3) hubungan keagrariaan. Kedelapan laporan tersebut pernah
             terbit pada tahun 2014 dalam bentuk pdf online yang kami publikasi
             di web resmi lembaga. Kami menerbitkannya kembali dalam bentuk

             buku cetak  untuk kesemua judul.

             1.    Kelembagaan agraria
                   Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia berubah menjadi
             Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
             berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang
             Kementerian Agraria yang berfungsi  Tata Ruang  dan Peraturan
             Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional
             yang ditetapkan pada 21 Januari 2015. Ini merupakan jawaban atas
             berbagai tuntutan agar kelembagaan agraria ditingkatkan. Kementerian

             ini diharapkan memiliki kewenengan pengelolaan atas sumberdaya
             agraria dalam pengertian yang luas, serta mempertimbangkan
             persoalan-persoalan yang demikian berat diurus oleh lembaga yang
             hanya setingkat Badan selama ini, kelembagaannya diatur oleh regulasi
             yang hanya setingkat PP.
                   Lebih dari itu adalah harapan agar lembaga ini tidak saja
             menjalankan administrasi pertanahan (pendaftaran tanah) namun




                                                                               iii
   1   2   3   4   5   6   7   8   9