Page 7 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 7

pendataan untuk menetapkan subyek dan obyek landreform. Sepaket
            dengan yang lain, pasca PP Landreform 1961, dibentuk kelembagaan
            lain di antaranya adalah pembentukan pengadilan landreform
            (beranggotakan personil pengadilan negeri ditambah pakar dan
            perwakilan organisasi tani), panitia pelaksana landreform (dipimpin
            langsung presiden, pemerintah propinsi hingga desa, dan dukungan
            partai nasional hingga lokal), pendanaan landreform (berbentuk
            yayasan).
                 Perjalanan sejarah Badan Pertanahan Nasional telah coba ditulis

            dalam buku Dasawarsa Bhumibhakti Adhiguna (1998).      Namun,  buku ini
            tidak menangkap konteks sejarah yang merekam arah politik, sosial,
            dan ekonomi yang sedang tumbuh dan berkembang yang turut
            membentuk lembaga dan kebijakan pertanahan di Indonesia. Maka,
            merekonstruksi sejarah secara kritis dengan mendialogkan antara teks
            (lembaga agraria) dengan konteksnya sangatlah diperlukan. Hasilanya
            bermanfaat untuk mencari kembali apa tujuan dasar kelembagaan
            agraria dibentuk jauh-jauh hari sejak Indonesia merdeka, sehingga
            lembaga ini dapat diingatkan dengan asal-usul dan tujuan dasar
            tersebut (mandat historis dan genealogisnya): untuk apa dan untuk
            siapa ia dilahirkan.
                 Untuk menjawab kepentingan di atas, dihasilkanlah dua laporan
            penelitian yang disajikan dalam buku ini dengan judul Dari Dirjen
            Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan
            Agraria, 1948-1965; dan Permasalahan Sektoralisme Kelembagaan
            Agraria di Indonesia. Di luar soal politik kelembagaan, dihasilkan

            satu laporan mengenai Analisis Kebutuhan Sumberdaya Manusia
            Berdasarkan Tipologi Kantor Pertanahan.


            2.   Ilmu Agraria Lintas Disiplin
                 Birokratisasi ilmu di Indonesia telah ditengarai menjadi problem
            utama dalam sejarah keilmuan di Indonesia. Hubungan akademik
            di Indonesia dengan kekuasaan negara sangat menonjol. Konstruksi
            keilmuan (dan dunia akademis itu sendiri) direkayasa sedemikian




            vi
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12