Page 69 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 69

berhak mengatur hal ikhwal tanah liar atau usaha (gecultiveerde
                 gronden) sekalipun peraturan-peraturan itu mendesak hak desa
                 (beschikkingsrecht) atau hak perorangan. Malahan hak ulayat
                 itu menurut onteigeningsordonantir sekarang juga dapat dicabut
                 dengan onteigening.

                       Hak negara untuk menguasai tanah itu dinyatakan dengan
                 tegas dalam pasal 33 UUD RI. Negara dapat menunaikan
                 kekuasaannya itu dengan membikin UU dimana perlu dan isi
                 undang-undang itu boleh mendesak hak ulayat.


            B.   Hak Perseorangan
                 -     Adanya hak perseorangan yang kuat agar yang berhak dapat
                       mewasesa tanah-tanah dengan leluasa.
                 -     Membebankan hypothek atas tanah sebagai tanggungan
                       hutang

            C.   Kemungkinan hak perseorang bagi bangsa asing
                       Kemungkinan itu dipandang perlu namun perlu menyelidiki
                 peraturan-peraturan di negara lain, terutama negara tetangga.
            D.   Pembatasan hak milik satu orang antara 2 hektar sampai 10 hektar
                       Maksud dari aturan ini untuk menghindarkan pauperisme
                 diantara petani kecil.
            E.   Pendaftara tanah
                 -     Seharusnya diadakan Jawatan pendaftaran tanah annex
                       kadaster
                 -     pendaftaran harusnya hanya ditujukan untuk memberikan
                       bukti saja siapa yang berhak atas suatu bidang tanah.
            F.    Dianurkan agar menerima schema hak-hak atas tanah yang dibuat
                 oleh Sarimin Reksodihardjo.

            G.   Dianjurkan agar selekas mungkin dibuat aturan untuk dalam waktu
                 peralihan yang tertentu mengganti hak-hak asing. 37







                 37 Kutipan lengkapnya lihat Madjalah Agraria, Op.Cit., hlm. 76-78.


            38      Kelembagaan
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74