Page 71 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 71
hektar yang terdiri dari HGU (Hak Guna Usaha) Nomor 16/
HGU/1988, HGU Nomor 157 Agustus 2001, HGU Nomor 158
Agustus 2001, dan HGU Nomor 159 Agustus 2001. Artinya, luas
HGU PTPN V saja tidak sesuai dengan apa yang disebut dalam
buku catatan di kantor Desa Senama Nenek.
Ketiga, laporan mengenai redistribusi lahan yang ada dalam
data profil Desa Senama Nenek tidak menjelaskan berapa
banyak luas lahan yang telah dilepaskan atau dijual menjadi
HGU perusahaan. Hal ini mengingat di sisi utara, timur, barat
dan bahkan selatan desa tersebut dikelilingi oleh perusahaan-
perusahaan perkebunan kelapa sawit. Satu di antara perusahaan
perkebunan kelapa sawit itu ialah PTPN V. Bahkan, juga terdapat
lahan yang dikelola BUMN lainnya, yakni oleh PT. Pertamina dan
anak perusahaannya. Dan Keempat, tidak ada catatan mengenai
peta redistribusi lahan. Menyebabkan kabur atau tidak jelas
jumlah luas lahan yang dikuasai oleh perusahaan (negara maupun
swasta) serta lahan yang dimiliki atau dikelola oleh perorangan.
Bunga Mareta Dwijananti mencatat pada tahun 2018 Desa
Senama Nenek menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program
Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap atau PTSL. Program
ini berhasil menerbitkan sebanyak 720 SHM di Desa Senama
Nenek. Setahun kemudian, program reforma agraria di wilayah
administratif desa yang sama berhasil menerbitkan sebanyak
1.385 SHM. Dengan dua program tersebut, PTSL tahun 2018
dan reforma agraria tahun 2019, ditambah dengan sertifikat
yang telah ada lainnya menurut data dari aplikasi KKP Kantor
Pertanahan Kabupaten Kampar, setidaknya terdapat total 3.207
SHM atas tanah di Desa Senama Nenek hingga tahun 2019. Selain
SHM, juga ada 2 sertifikat hak guna bangunan, serta 9 sertifikat
hak pakai. 51
36 Reforma Agraria Tanah Ulayat