Page 71 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 71
perlu lagi mengantri panjang untuk mendaftarkan sertifikat
tanahnya. Selain itu, juga untuk mengatasi permasalahan akan
terbatasnya pegawai yang melayani. Setelah dokumen sudah
terverifikasi, selanjutnya BPN akan memberikan pemberitahuan
untuk melakukan pengukuran tanah. Kemudian setelah luas tanah
sudah diketahui secara pasti, masyarakat akan dibebankan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB) sembari menunggu sertifikat
tanah. Setelah itu, baru masyarakat akan dikirimkan sertifikat
elektronik yang terdapat Tanda Tangan Elektronik pejabat yang
berwenang di dalamnya melalui aplikasi tersebut.
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, pemerintah dapat
menangani masalah utama penyebab sengketa tanah. Persoalan
administrasi sertifikasi tanah yang tidak jelas, kini dengan
mudah dipahami oleh masyarakat secara luas. Kemudian,
distribusi kepemilikan tanah yang tidak merata, terselesaikan
oleh pendaftaran secara serentak melalui aplikasi tersebut,
sehingga distribusi kepemilikan tanah untuk tanah pertanian
dan bukan pertanian menjadi seimbang. Masalah ketiga, soal
legalitas kepemilikan tanah yang awalnya hanya didasarkan pada
bukti formal (sertifikat), kini juga memperhatikan produktivitas
tanah menggunakan hasil pengolahan pada big data dari aplikasi
tersebut.
Selain untuk memangkas proses pelayanan pendaftaran
sertifikat yang begitu rumit dan lama, aplikasi ini juga digunakan
untuk pengumpulan data-data yang nantinya akan diolah dan
dianalisis oleh big data. Pemerintah bisa memanfaatkan big
data sebagai salah satu analitik yang dipakai untuk melihat luas
tanah tak berpemilik, kemudian diolah dan dibagikan kepada
masyarakat yang membutuhkan. Big data juga bisa digunakan
52 60 Tahun UUPA: Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif