Page 72 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 72
untuk melihat berbagai jenis kontur tanah untuk dianalisis agar
meningkatkan produktivitas tanah tersebut.
Analisis data pertanahan secara keseluruhan, bisa digunakan
oleh kementerian lain seperti halnya Kementerian Keuangan
untuk menentukan pajak bumi dan bangunannya. Big data yang
didapat dari sektor pertanahan dapat memberikan visualisasi
yang sangat detail seperti seberapa luas tanah yang belum
terdaftar, seberapa banyak tanah yang masih belum digunakan
dengan maksimal, serta mayoritas pekerjaan daerah tersebut,
sampai jenis pajak dan status apakah sudah membayar pajak atau
belum, sehingga dengan memanfaatkan big data ini, pemerintah
akan semakin mudah mengatasi berbagai permasalahan sengketa
tanah, pengelolaan tanah, sampai permasalahan pajak sekaligus.
Pada akhirnya, big data bisa menjadi sebuah pertimbangan utama
dalam pengambilan suatu keputusan kebijakan pada sektor
pertanahan ke depannya.
Kesimpulan
Menurut lembaga riset Gartner, big data analytics pada tahun
2020 akan meningkat sebanyak 70%, hal tersebut disebabkan
karena munculnya kesadaran akan pentingnya penggunaan
analitik di berbagai fungsi bisnis dan pemerintahan (Taru, 2019).
Untuk itu, sudah saatnya Kementerian ATR/BPN mengikuti
perubahan dalam sistem pelayanannya. Kemajuan zaman
yang dibarengi dengan sistem pelayanan lama, tentunya akan
menimbulkan masalah-masalah baru ke depannya. Bukannya
terselesaikan, permasalahan sengketa justru malah akan
bertambah dan bisa berdampak pada konflik yang mengerikan.
Reforma Agraria yang dikonsepkan mungkin belum bisa mengatasi
persoalan agraria di lapangan, namun bukan berarti hal tersebut
Pemanfaatan Big Data Menuju Transformasi Digital Pelayanan Pertanahan dan Ruang 53