Page 68 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 68

Artinya, peraturan-peraturan yang telah diterbitkan pemerintah
           sebelumnya masih belum bisa menjawab  permasalahan  akan
           sengketa  tanah ini. Oleh  karena  itu,  dibutuhkan  suatu  langkah
           konkret dalam penanganan kasus yang sudah lama terjadi ini.

               Tidak berhenti sampai di sini, masih terdapat permasalahan
           lain pada sektor pertanahan yang tak kalah penting dipikirkan
           oleh pemerintah,  seperti persoalan tentang  pengelolaan  tanah,
           pemanfaatan,  serta penguasaan  dan pemilikan tanah.  Lagi-
           lagi  pemerintah merupakan  ujung  tombak  dalam  penyelesaian
           permasalahan tanah  ini. Oleh karena itu, pada tanggal 24
           Desember  2018,  Presiden  Jokowi  telah  menerbitkan  Perpres
           Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria yang diharapkan
           dapat menyelesaikan permasalahan yang ada untuk mewujudkan
           pemerataan  struktur penguasaan,  pemilikan, penggunaan,  dan
           pemanfaatan tanah yang lebih berkeadlian melalui penataan aset
           dan disertai dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat
           Indonesia (Devita, 2018).
           Big Data Menjawab

               Menurut  Kepala  BPN Pusat, setidaknya ada tiga hal  utama
           yang menyebabkan terjadinya sengketa tanah. Pertama, persoalan
           administrasi  sertifikasi  tanah  yang  tidak  jelas.  Akibatnya,  ada
           tanah  yang  dimiliki  oleh  dua  orang  dengan  memiliki  sertifikat
           masing-masing. Kedua, distribusi kepemilikan tanah yang tidak
           merata.  Ketiga, legalitas  kepemilikan tanah  yang  semata-mata
           didasarkan pada bukti formal (sertifikat), tanpa memperhatikan
           produktivitas tanah.  Akibatnya, secara legal (de jure), boleh
           jadi  banyak  tanah  bersertifikat  dimiliki  oleh  perusahaan  atau
           para pemodal besar karena mereka telah membelinya dari para
           petani/pemilik  tanah,  tetapi tanah  tersebut lama  ditelantarkan
           begitu saja (Riadi, 2018).



                 Pemanfaatan Big Data Menuju Transformasi Digital Pelayanan Pertanahan dan Ruang  49
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73