Page 97 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 97
Purworejo─Yogyakarta. Lahan kosong yang terletak di tengah
persimpangan jalan ini awalnya hanya dikenal sebagai penanda
dengan tugu berbentuk kambing etawa dan durian. Produktivitas
lahan ini bertambah ketika pemerintah menjadikannya kios
dan taman kota. Estetika kota bertambah diikuti dengan
perkembangan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah
membutuhkan kebijakan bank tanah sebagai payung hukum
untuk mewujudkan pembangunan keberlanjutan.
Taman Bagelen : Sulapan Lahan Kosong
Terlepas dari perbedaan pendapat yang ada, sebenarnya apa
maksud dengan bank tanah? Bank tanah merupakan lembaga
independen yang ditunjuk pemerintah yang berwenang untuk
melakukan akuisisi terhadap tanah terlantar atau bermasalah
(Zahra, 2018). Zahra (2018) juga mengatakan bahwa tanah yang
belum dikembangkan dan tanah yang dianggap memiliki potensi
untuk pengembangan akan dikelola dan diatur sementara waktu.
Selanjutnya, bank tanah akan mendistribusikan kembali untuk
kepentingan umum sesuai dengan program pemerintah, baik
program jangka pendek maupun jangka panjang.
Bank tanah sejatinya memanfaatkan lahan terbengkalai di
wilayah perkotaan untuk selanjutnya dikelola agar lebih berguna.
Dalam kesempatan ini, penulis sependapat dengan pemerintah
untuk melegalkan kebijakan bank tanah. Hadirnya kebijakan ini
membuat pemerintah memiliki legitimasi untuk mengelola lahan
tak terurus. Hasilnya, kebijakan bank tanah turut menyukseskan
pembangunan keberlanjutan yang berdampak pada kesejahteraan
masyarakat. Perlu kita ketahui, kebijakan bank tanah sudah
lama dipakai untuk menciptakan kesejahteraan di negara maju,
contohnya Belanda dan Amerika Serikat.
78 60 Tahun UUPA: Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif