Page 12 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 12

BAB I




                                    Pendahuluan












             A.  Latar Belakang
                   Kelembagaan agraria adalalah bagian dari sejarah tentang politik
             hukum dan kebijakan agraria di Indonesia. Sejak Indonesia merdeka,
             hukum kolonial menyangkut persoalan tanah cukup mendapat
             perhatian dari para pendiri negara sehingga dilakukan upaya segera

             untuk mengganti perangkat hukum agraria kolonial ke hukum
             nasional, khususnya semangat pada awal pembentukan kepanitaan
             agraria.  Dalam perspektif sejarah, sebelum lahirnya UUPA 1960 bisa
                     1
             disebut Indonesia belum memiliki politik agraria nasional,  karena
                                                                        2
             disamping kelembagaannya “belum ada” juga perangkat hukum
             sebagai syarat pengelolaan politik agraria nasional pun “belum
             tersedia”.
                   Sebagai “negara baru”, urusan agraria di Indonesia memang
             memperoleh perhatian serius dari Presiden Soekarno. Buktinya,
             dibentuk Kepanitiaan Agraria yang langsung dikeluarkan oleh
             presiden. Pertama kali kepanitiaan Agraria ditetapkan oleh


                   1 Lihat Surat Menteri dalam Negeri yang ditujukan kepada Preside Sukarno tentang
             “Permintaan Pembubaran Panitya Tanah Conversi dan Pembentukan “Panitya Agraria”, 28 April
             1948, dan Penetapan Presiden No. 16 Tahun 1948 tentang “Membentuk sebuah Panitya Agraria”,
             21 Mei 1948. (Dokumen Arsip Nasional, 2014). Dalam penetapan presiden ini, Panitya Agraria
             dipimpin oleh Sarimin Reksodihardjo sebagai ketua dan R Gaos Hardjasoemantri sebagai wakil
             ketua, serta 9 angota dan 2 sekretaris.
                   2 Iman Soetiknjo, Politik Agraria Nasional, Hubungan Manusia dengan Tanah yang
             Berdasarkan Pancasila, Yogyakarta: Gama Press, 1983.


                                                                                1
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17