Page 17 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 17

Baru, termasuk pengadilannya yang dibubarkan pada 1970.  Untuk
                                                                       13
            melengkapi program Landreform, periode tersebut keluar UU No. 5
            Tahun 1963 tentang Surat Hutang Landreform jo UU No. 6 tahun 1964.
            Dengan UU ini diharapkan panitian Landreform bisa mengambil tanah
            absente dan tanah kelebihan maksimum dengan skema pembayaran
            seperti diatur dalam UU tersebut.
                 Pasca 1965, negara relatif stabil karena militer mendukung
            total Soeharto sebagai pemegang tampuk kekuasaan. Kekuasaan
            penuh dan dukungan parlemen memungkinkan eksekutif leluasa

            menerapkan kebijakannya. Persoalannya justru pada lembaga
            pertanahan itu sendiri. Kementerian Agraria dibubarkan, lantas
            dilebur di bawah Kementerian Dalam Negeri. Hal ini sebenarnya
            kembali seperti pada periode sebelum 1955, lembaga pertanahan turun
            kelas menjadi setingkat Direktorat Jenderal. Pada periode ini Agraria
            digabung dengan Transmigrasi, yakni Direktorat Jenderal Agraria dan
            Transmigrasi sebagaimana tercantum dalam Keppres No. 63 tahun
            1966 dan No. 64 Tahun 1966.
                 Perubahan dari kementerian ke lembaga di bawahnya ditengarai
            tidak lepas dari arus dan kepentingan politik nasional. Apakah
            perubahan ini menyangkut kepentingan efektifitas atau kepentingan
            politik di baliknya, karena perubahan dari kementerian ke Dirjen
            Agraria di bawah Kemendagri tentu membawa pengaruh yang cukup
            besar atas kewenangan kelembagaan. Sekalipun kemudian pada masa
            berikutnya, 1988 kembali ditingkatkan setara dengan kementerian,
            menjadi Badan Pertanahan Nasional. Perubahan ini juga sebagai

            bagian dari memenuhi “kepentingan” pembangunan nasional yang
            digalakkan pemerintah Orde Baru.  14









                 13 Dianto…, Ibid., hlm. 7.
                 14 Noer Fauzi Rachman, Land Reform dari Masa ke Masa. Perjalanan Kebijakan Pertanahan
            1945-2009, Yogyakarta: Tanah Air Beta, 2011, hlm. 68-69.


            6       Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22