Page 13 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 13

Keputusan Presiden No. 16 tahun 1948, yang berikutnya dikenal
            dengan Panitia Agraria Yogya. Selanjutnya muncul Panitia Agraria
            Jakarta 1951,  dan terakhir kepanitiaan yang langsung di bawah
                         3
            Kementerian Agraria tahun 1956.  Pada konteks ini, negara dalam
                                              4
            situasi yang “rumit”, sehingga kelembagaan agraria yang dibentuk
            tidak mampu maraton mengakselerasi beberapa gagasan yang
            dikemukakan para pakar yang terlibat dalam kepanitiaan agraria.
            Oleh karena itu wajar draft UUPA yang digagas sedari tahun 1948
            baru rampung dan diajukan ke parlemen pada 1958. Perdebatan
            panjang ini menunjukkan, permasalahan agraria menjadi persoalan
            serius bagi para perumusnya.

                 Dalam laporan awal tentang Pekerjaan Panitia Agraria 1948
            yang hanya bekerja selama 2.5 bulan (31 Mei-13 Agustus 1948) ,
                                                                              5
            Panitia Agraria ditugasi memberi pertimbangan kepada pemerintah
            tentang hukum tanah, merancang dasar hukum tanah, merancang
            perubahan, penggantian, pencabutan peraturan lama dari sudut
            legislatif dan praktek, menyelidiki soal yang berhubungan
            dengan hukum tanah. Tugas selanjutnya yang dipikul ialah
            mempelajari dan memberi usulan kepada pemerintah mengenai
            dampak dari penghapusan hak conversie. Metode kerja panitia
            dengan menghadirkan banyak ahli, dalam resume panitia sampai


                 3 Keppres No. 36 1951 jo Keppres 212 1951 dan No. 196 tahun 1953 dan No. 4 Tahun 1954.
            Di dalam Keppres ini Panitia Agraria dipimpin oleh Singgih Praptodihardjo dengan wakil ketua
            Sadjarwo dan 13 anggota.
                 4 Lihat Keppres No. 1 Tahun 1956 tentang pembubaran Panitia Agraria 1951 dan
            pembentukan Panitia Agraria 1956 dengan mengangkat Mr. Suwahyo Sumodilogo sebagai
            ketua dan Singgih Praptodihardho sebagai wakil ketua serta 13 anggota lainnya. Lihat juga
            Abdurrahman, Tentang dan Sekitar UUPA, Penerbit Alumni, Bandung, 1984. Tentang dinamika
            kepanitiaan agraria lihat Lihat Keppres No. 81 Tahun 1956 tentang Mutasi Anggota Panitia
            Negara Urusan Agraria, Keppres No. 147 Tahun 1956 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
            Anggota Panitia Negara Urusan Agraria, Keppres No. 187 Tahun 1956 tentang Pemberhentian
            Dan Pengangkatan Anggota Panitia Negara Urusan Agraria, Keppres No. 97 Tahun 1956 tentang
            Pembubaran Panitia Negara Urusan Agraria. lihat juga Ahmad N Luthfi, Razif, M. Fauzi, Kronik
            Agraria Indonesia, Memperluas Imajinasi Lintas Zaman, Sektor dan Aktor, Yogyakarta: STPN
            Press, Sain, ISSI, 2011.
                 5 Panitia Yogya bekerja tidak dibatasi waktu, namun banyak refrensi menyebut 3 tahun
            sebagaimana Abdurrahman tuliskan di dalam bukunya Tentang dan Sekitar UUPA, hlm. 35,
            namun tampaknya praktiknya Panitia Agraria pertama hanya bekerja tidak sampaii 3 tahun
            karena situasi politik Yogyakarta dan nasional yang tidak mendukung.


            2       Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18