Page 15 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 15

Kepres 80/1951 tentang pengangkatan Menteri Urusan Agraria. Hanya
            persoalannya, apa yang dikerjakan kementerian kala itu karena
            Panitia Agraria Jakarta tahun 1951 di bawah keputusan dan penetapan
            presiden. Beda dengan tahun 1955, penetapan oleh presiden, namun
            kementerian agraria yang menjalankan dan mengawasinya. Pada 1951,
            dengan SK Presiden Soekarno mengangkat Mr. Gondokusumo dari PIR
            (Persatuan Indonesia Raya) sebagai Menteri Urusan Agraria.  Penting
                                                                      8
            kiranya memahami proses dan perkembangan sejarah kelembagaan
            pertanahan secara bulat, karena dalam catatan Susan Finch, sejak
            1951-1965, Kementerian Urusan Agraria hanya sekali absen, yakni pada
            Kabinet Wilopo 1952-1953.
                                      9
                 Pasca lahirnya UUPA, kebijakan kelembagaan pertanahan yang
            perdana ialah mengeluarkan UU No. 56/Prp/1960 tentang Penetapan
            Batas Luas Tanah Pertanian. Undang-undang ini bermakna penting
            dalam menata tanah-tanah pertanian khususnya di pedesaan dan
            distribusinya kepada masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan.
                                                                              10
            Dalam catatan Michael Lipton, kita menangkap dengan pengaturan
            dan “caranya yang khusus”, Orde Lama dan Orde Baru sukses
            mengairahkan populasi petani dengan kebijakan penataan tanah
            pertanian yang massif. Sekalipun kemudian program ini (land reform)
            mengalami “kematian” yang cepat. Sejak tahun 1961-1981 data populasi




                 8 Susan Finch and Daniel S. Lev, Republic of Indonesia Cabinet, 1945-1965, Interim Report
            Series, Cornell Indonesia Project, Ithaca, New York, 1965. Keppres 80/1951 (27 April 1951)
            merupakan Keppres pertama yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dalam dalam Kabinet
            Sukiman yang menyebut Kementerian Urusan Agraria. Lihat juga Herbert Feith, The Wilopo
            Cabinet, 1952-1953: A Turning Point in Post-Revolutionary Indonesia, Monograph Series, Cornell
            Modern Indonesia Project, Ithaca New York, 1958.
                 9 Susan Finch…, Ibid., hlm. 28. Lihat juga Herbert Feith, The Wilopo Cabinet, 1952-1953:
            A Turning Point in Post-Revolutionary Indonesia, Monograph Series, Ithaca, New York: Cornell
            Modern Indonesia Project Southeast Asia Program, 1958.
                 10 Lihat UU No. 56/Prp/1960 tentang Penetapan Batas Luas Tanah Pertanian. Lihat juga
            aturan terkait Istruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dengan Menteri
            Agraria No. Skra 9/L/2 Tanggal 5 Januari 1961. Dalam aturan batas maksimum penguasaan
            tanah, seorang keluarga tidak boleh memiliki tanah pertanian melebihi 5 hektar (lahan sawah)
            dan 6 hektar lahan kering di wilayah yang penduduknya padat dan tidak boleh melebihi 15
            hektar lahan sawah serta 20 hektar untuk lahan kering pada wilayah-wilayah berpenduduk
            jarang (sedikit). lihat selengkapnya UU No. 56/Prp tahun 1960 pada Pasal 1 dan penjelasannya.


            4       Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20