Page 88 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 88

yang layak bagi Republik Indonesia, dan baru 2 orang yang sudah
                   memberikan sumbangannya. Panitia Kecil II perlu melakukan
                   usaha dengan agak cepat dengan 4 kali mengadakan rapat,
                   tanggal 7-6-1948, 23-6-1948, 10-7-1948, dan 19-7-1948.
                        Rapat tanggal 7-6-1948. Membahas tentang domeinbeginsel
                   dalam hukum agraria peninggalan Belanda. Panitia Kecil II
                   perlu mengadakan peninjauan dan hasilnya akan diserahkan
                   pada Panitia Kecil I. Rencana Undang-undang Persewaan Tanah
                   sebagai pengganti Grondhuurordenantie dari Sundjoto anggota
                   BP.KNIP yang dikirim pada kementerian Dalam Negeri dan
                   kemudian diserahkan pada Panitia Kecil II, tidak dapat diterima
                   karena rencana tidak menghiraukan Undang-undang No.13/1948,

                   banyak pasal yang seharusnya termasuk uitvoeringsvoorschriften,
                   tidak ada penegasan instansi yang memberi izin, ancaman
                   perampasan tanaman adalah melanggar hukum pidana,
                   pengairan seharusnya termasuk dalam konsesi, tidak ada
                   penegasan apakan aturan itu mengenai seluruh Indonesia atau
                   tidak, terlalu sentralistis dan tidak demokratis, tidak memberi
                   bedrifzekerheid pada perusahaan.
                        Panitia Kecil Ii akan mencoba membuat rencana sendiri.
                   Perlu segera mungkin disusun tentang pencabutan dari roya
                   konversi beschikkingen zelfsbestuurders, penetapan areal bagi
                   perusahaan pertanian, kedudukan tanah-tanah bergkultares
                   dan tanah-tanah untuk mendirikan rumah, bangunan, dan
                   raglbannen.
                        Mengenai Rapat  Tanggal 23-6-1948. Pendapat
                   Kementerian Kehakiman oleh utusannya Mr. Roesbandi,
                   bahwa dengan keluarnya Undang-undang No.13 tahun 948
                   dengan dihapuskannya hak konversi belum dapat diakui
                   keabsahannya sebelum dilakukan royalnya dari daftar umum.

                   Anjuran untuk mengadakan pengumuman tentang kedudukan
                   konversibeschikkingen selekas mungkin dilakukan agar tidak
                   terjadi keragu-raguan. Permintaan pihak Belanda yang diajukan




                                Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agrariia, 1948-1965  77
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93