Page 89 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 89

pada pihak Indonesia tanggal 9-6-1948 antara 2 orang wakil
                 Belanda dan 5 orang Kepala Jawatan Republik mengenai
                 dihapuskannya hak konversi, bermaksud mengadakan hubungan
                 langsung dengan Panitia Agraria, tidak dapat diterima karena
                 hubungan ini pihak Belanda mendapat kesempatan menyelami
                 keadaan dan menimbulkan pertentangan. Untuk mempercepat
                 pekerjaan, meminta Kementerian Dalam Negeri Bagian Agraria
                 untuk mempersiapkan rencana Undang-undang yang mengatur
                 kedudukan tanah berkultures dan tanah untuk mendirikan
                 bangunan. Dengan adanya keraguan tentang kedudukan
                 setelah hak konversi dengan Undang-undang No.13 tahun 1948
                 dinyatakan dihapus, maka kepada Kementerian Dalam Negeri

                 Jogjakarta segera mengeluarkan pengumuman ke daerah bahwa
                 yang menerima bagian tanah hanya kuli kenceng saja.
                       Mengenai Rapat tanggal 19-7-1948. Rencana undang-
                 undang dari Mr. Soekardono dan rencana Undang-undang
                 dari Kementerian Dalam Negeri Bagian Agraria dapat disetujui
                 yang memberi ketegasan dan kelengkapan pada terhapusnya
                 hak konversi mulai tanggal 1 April 1948. Tentang kesulitan yang
                 timbul di Jogjakarta, diajukan pada rapat oleh K.R.T Wirobumi.
                 Panitia Kecil II berpendapat bahwa tuntutan dari kuli kenceng
                 adalah beralasan dan harus ditujukan pada kalurahan yang
                 bersangkutan. Usul mengenai kedudukan tanah bergeul
                 dan tanah untuk mendirikan bangunan masih menunggu
                 rencana Kementerian Dalam Negeri Bagian Agraria. Usul
                 mengenai penetapan area perusahaan pertanian di Jogjakarta/
                 Surakarta masih dipelajari. Usul mengenai pengganti tanah
                 grondhuurordinnatie masih dipelajari.
                       Menurut catatan anggaran Kementerian Keuangan bualan
                 Juni sampai September 1948, Panitia mengeluarkan biaya sebesar

                 Rp. 875,- dan Rp.550,-. Pada Kementerian Keuangan dimohon
                 agar kredit dinaikkan menjadi Rp.1870,- dan Rp.2750,- tiap bulan






            78      Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94