Page 406 - Berangkat Dari Agraria
P. 406

BAB X  383
                                               Beragam Respon Atas Pandemi Covid-19
             kesehatan dan keselamatan warga dengan kegiatan ekonomi ternyata
             berbuah ambyar. Kesehatan dan keselamatan warga menjadi korban
             dari menderunya geliat ekonomi. Manusia sebagai makhluk ekonomi
             ternyata lebih menonjol daripada sebagai makhluk yang harus sehat.

                 Kedua, terbatasnya tenaga,  pelayanan  dan  infrastuktur
             kesehatan. Langkanya RS, tempat pengobatan, dan tak seimbangnya
             jumlah dokter atau tenaga medis dengan pasien Covid-19 menjadi
             fenomena nyata.  Tingkat keterisian  tempat  tidur (BOR)  di  RS
             yang melebihi kapasitas, dan bertumbangannya dokter dan tenaga
             kesehatan juga realita. Proporsi jumlah manusia yang sakit dengan
             yang merawat dan mengobati jadi tak seimbang.
                 Ketiga, rendahnya kesadaran warga dalam mengikuti pembatasan
             kegiatan masyarakat. Anjuran 5M yang gencar disosialisasikan berupa
             protokol kesehatan, seperti mencuci tangan pakai sabun, memakai
             masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menghindari
             bepergian kerap  diabaikan  warga. Larangan mudik Lebaran  dan
             liburan yang diabaikan sebagian warga, membuahkan bom waktu
             yang melutus belakangan ini. Melonjaknya kasus positif Covid-19,
             diduga erat kaitannya dengan tak patuhnya sebagian warga.
                 Aspek  terpenting  yang  tak  boleh diabaikan dalam  PPKM
             adalah peran dan keterlibatan aktif masyarakat. Masyarakat harus
             meningkatkan literasi pandemi Covid-19. Masyarakat tak bisa lagi
             abai sehingga harus mengetahui dan tergerak mencegah penularan
             virus ini. Setiap orang mencegah penularan virus dari individu dan
             keluarga masing-masing. Setiap individu bertanggungjawab menjaga
             diri, keluarga dan lingkungannya. Tak ada yang kebal virus corona.
             Bisa anak, istri, suami, ayah, ibu, kakak, adik, ipar, kakek, nenek,
             bibi, paman, uwak, tetangga, teman atau kenalan bahkan diri sendiri
             yang terkena. Semua bisa jadi korban. Karenanya semua mesti jadi
             faktor penghentian penyebaran virus.


             Peran masyarakat
                 Masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
             atas negara dan subyek penentu dalam praktik kebijakan pemerintah.
   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410   411