Page 404 - Berangkat Dari Agraria
P. 404
BAB X 381
Beragam Respon Atas Pandemi Covid-19
penerapan kebiasaan baru sebagai fenomena budaya. Pandemi tak
cukup didekati pendekatan struktur formal kenegaraan.
Pendekatan teknokratis yang birokratis semata tak cukup
menjawab kebutuhan responsif masyarakat Indonesia terhadap
pandemi. Mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru perlu
langkah budaya. Kampanye pemerintah untuk menjalankan protokol
kesehatan tidak akan efektif jika tidak menggunakan pendekatan
sosio-kultural kepada masyarakat Indonesia yang majemuk.
Contohnya, “pesan ibu” untuk menjalankan protokol kesehatan
menjadi lebih efektif untuk mengingatkan masyarakat yang
cenderung patuh pada ibu. Tentu, “ibu” di sini bisa dimaknai sebagai
pesan pemerintah. Namun, jika menggunakan “pesan pemerintah”
tentu hal ini dirasa terlalu kaku atau terkesan menggurui.
Segi informalitas dan kelenturan sangat menonjol dalam
pendekatan antropologi. Tak semua hal yang bersifat formal itu
mudah berlaku dalam kenyataan sosiologis masyarakat. Tak semua
kebijakan legal juga bisa langsung efektif berlaku di masyarakat.
Formalitas dan legalitas kebijakan perlu dikawal pendekatan
budaya agar lebih efektif pelaksanaannya di lapangan. Karenanya,
dalam mengajak masyarakat untuk taat protokol kesehatan demi
keselamatan dan kesehatan seluruh warga, demikian halnya dengan
pemulihan ekonomi masyarakat, para antropolog di seluruh wilayah
Indonesia perlu menunjukan aspek-aspek sosial budaya yang ada
di komunitas masyarakat di daerah tersebut kepada pemerintah di
daerahnya.
Antropolog tak perlu menunggu undangan pemerintah untuk
melakukannya. Ini menjadi panggilan profesi keilmuan yang mesti
disumbangkan para antropolog ketika negara dan bangsa sedang
diterjang pandemi, agar bangkit untuk maju bersama. Selamat
Tahun Baru 2021. *