Page 399 - Berangkat Dari Agraria
P. 399

376  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
                 Andai  Persatuan Indonesia  diperkokoh,  maka  rasa bangga
             akan mengakar kuat  dalam  sanubari  dan memunculkan
             kebersamaan meraih kemajuan bangsa. Petani  tersenyum  dalam
             persatuan bangsanya. Bila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
             Kebijaksanaan dalam  Permusyawaratan/Perwakilan dibuktikan,
             keindahahan  perbedaan akan  bersinergi dengan  kehidupan  yang
             mengutamakan rakyat. Petani dihormati kedaulatan politiknya.
                 Akhirnya,  bila  Keadilan  Sosial  bagi Seluruh  Rakyat  Indonesia
             sebagai terminal akhir bangsa dirasakan, kesejahteraan menjaga rasa
             kebangsaan. Petani sejahtera dalam keadilan.


             Melupakan Pancasila?
                 Pancasila  menunggu aktualisasi dalam  sikap  setiap  individu,
             keluarga,  masyarakat,  dan  pemerintahan.  Aparat  penyelenggara
             negara  dari  Istana hingga  desa  wajib mengaktualisasi Pancasila
             dalam  praktik. Jika  tidak, bangsa ini  bisa  disorientasi  karena  tak
             nyambungnya cita-cita dengan kehidupan sehari-hari.

                 Tanpa  direalisasikan,  Pancasila  tak mungkin hadirkan
             kenyamanan hidup.  Iwan Fals  dalam lagu lawasnya berkata,
             Pancasila itu “bukan rumus kode buntut”, dan Garuda itu “bukan
             burung  perkutut”. Ibarat masuk  rimba jika Pancasila  dilupakan.
             Praktik Pancasila dalam kehidupan kini memprihatinkan.

                 Mari lihat fenomena buruk berikut ini. Perbedaan bendera politik
             atau jaket  partai bisa memecah  pergaulan. Lain idola  pemimpin,
             merenggangkan persaudaraan. Beda pilihan politik saat pencoblosan,
             memicu permusuhan. Gelora untuk mencari perbedaan lebih kuat
             ketimbang mencari kesamaan untuk kemaslahatan bersama. Petani
             tak dihormati hak politiknya.

                 Di  jalan orang  membuang  sampah  sembarangan dan  ugal-
             ugalan. Maling kelas  teri  dihajar. Koruptor kakap  dibiarkan.
             Pelanggar HAM  ongkang-ongkang. Rasa kebersamaan meluntur.
             Tiap  individu  dan  kelompok  merasa paling  penting  dan paling
             benar sendiri. Menghalalkan segala cara demi mencapai hasratnya
             sendiri. Petani pun kerap digusur. Kemenangan sesaat diraih dengan
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404