Page 397 - Berangkat Dari Agraria
P. 397
374 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Menghadapi krisis di era new normal perlu “pembiasaan baru”
agar jadi kebiasaan, termasuk dalam pembentukan kebijakan dalam
suasana krisis. Hukum sebagai konsensus politik yang diproduksi
untuk menjawab krisis. Elemen-elemen krisis jadi faktor utama
yang harus dipertimbangkan dalam perumusan substansi hukum.
Hukum adalah juga produk kebudayaan.
Karena hukum tak berdiri sendiri dan proses produksi hukum,
bisa menjadi arena tarik-menarik kepentingan dari para penyusun
atau yang direpresentasikan produk hukum tersebut. Mutlak perlu
kearifan dan kebijaksanaan dalam menyusun produk hukum atau
peraturan perundang-undangan. Di sinilah tantangan bagi para ahli
hukum. Bagaimana transformasi produk-produk hukum yang dibuat
saat tak ada krisis, menjadi kondusif bagi penanggulangan krisis.
Berbagai peraturan perundang-undangan yang telanjur ada dan
menjadi norma hingga aturan main dalam berbagai bidang, perlu
ditinjau ulang. Ini diperlukan agar krisis tidak dibiarkan berbuah
kemunduran, seperti diungkap Presiden. Kalau ahli hukum gagal,
sinyalemen bernada joke seorang guru bisa jadi benar: jangan
mengajak ahli hukum untuk sebuah perubahan mendasar (revolusi).
Semangat kebangsaan
Presiden Jokowi sudah memberi aba-aba dengan nada keras
kepada para menteri untuk sigap menghadapi krisis. Jangan
biasa-biasa saja. Semua menteri harus mengambil langkah cepat.
Misalnya, untuk mempercepat serapan anggaran di kementerian dan
lembaga guna memutar lebih kencang putaran roda ekonomi. Peran
masyarakat juga tak bisa dikecilkan. Masyarakat penting berperan
aktif dalam menangani dampak krisis.
Karenanya, penting bagi kita untuk menyegarkan komitmen
bersama dalam menghadapi krisis. Semuanya penting ambil bagian
agar menjadi bagian dari solusi atas krisis yang melanda. Sekecil
apapun peran kita. Pemerintah tak bisa bekerja sendiri. Masyarakat
pun demikian. Akar kebangsaan yang ditekankan Presiden Jokowi
penting sebagai landasan. Ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak