Page 394 - Berangkat Dari Agraria
P. 394
BAB X 371
Beragam Respon Atas Pandemi Covid-19
Ketidaksempurnaan pemerintah jika terus digoreng bisa mengarah
menjadi krisis politik.
Keempat, krisis sosial budaya yang mengguncang adat istiadat
dan kebiasaan lama masyarakat. Pandemi Covid-19 telah memaksa
masyarakat melakukan adaptasi kebiasaan baru atau new normal.
Pandemi telah memaksa kita untuk memakai masker jika keluar
rumah, melakukan jaga jarak secara fisik, dan rajin mencuci tangan
pakai sabun dengan air mengalir. Jika kita gagap melakukan adaptasi
bisa terjadi disharmoni sosial yang jika tidak ditangani dengan baik
berkembang jadi krisis kebudayaan.
Hemat penulis, keempat potensi krisis ini penting dipikirkan
strategi antisipasinya secara komprehensif. Mengelola kekuatan
konvergensi jauh lebih berguna ketimbang mengabaikannya.
Peran warga
Sejalan dengan itu, peran masyarakat menjadi kunci keberhasilan
mengantisipasi krisis multidimensi akibat pandemi. Untuk itu,
setiap warga hendaknya selalu mengikuti informasi yang resmi
melalui media terpercaya. Informasi akan memengaruhi respons
atas isu kesehatan, ekonomi, politik, dan sosial budaya. Sebaiknya
menghindari hoax dan kabar tak jelas sumbernya. Kejernihan dalam
memilih dan memilah informasi akan menentukan kedewasaan
sikap kita.
Warga juga perlu mengembangkan sikap dan perilaku mandiri
yang tak bergantung pada uluran tangan pihak luar. Sebesar apapun
bantuan sosial dan jaring pengaman sosial pemerintah, tetap terbatas
jumlahnya. Kemandirian warga sangat membantu pemerintah dalam
mengatasi pandemi dan dampak sosial ekonominya. Motto “rakyat
membantu rakyat”, penting menjadi gerakan nyata yang terus meluas
cakupannya. Keterbatasan kemampuan keuangan negara jangan
memupus harapan. Secara sosio-antropologis, solidaritas sosial
penting digalakkan dalam meminimalisir Covid-19 dan memperkuat
daya dorong pemulihan ekonomi masyarakat.